Zulkifli mengatakan agar Pemilu 2019 dilaksanakan dengan jujur dan adil. Zulkifli sempat pula menyinggung agar para penyelenggara pemilu dari KPU, Bawaslu, dan aparat penegak hukum untuk menciptakan pemilu yang damai.
"Ini perintah konstitusi, perintah UUD," ucap Zulkifli sembari membawa buku UUD 1945 dari atas panggung Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli kemudian menyebut rakyat harus menyadari bila kedaulatan negara dipegang rakyat. Untuk itu, dia meminta rakyat tidak menyerahkan kedaulatan begitu saja demi sembako atau nasi kotak. Setelahnya, dia menyinggung soal persatuan dan presiden.
"Persatuan nomor satu, soal presiden...," ucap Zulkifli.
"Nomor dua!" jawab massa menimpali.
"Persatuan nomor satu, soal presiden...," ucap Zulkifli untuk kedua kalinya.
"Nomor dua!" timpal massa lagi.
"Persatuan nomor satu, soal presiden...," ucap Zulkifli untuk ketiga kalinya.
"Nomor dua!" timpal massa lagi.
Acara di Monas ini diselenggarakan oleh MUI DKI Jakarta. Dalam pernyataannya, MUI DKI menyatakan acara dengan tajuk 'Senandung Selawat dan Zikir' ini digelar pada tanggal '212' untuk mencegah ada pihak yang memanfaatkan momentum tertentu berkaitan dengan tanggal acara. MUI DKI juga menyatakan acara ini tidak berkaitan dengan kepentingan politik tertentu.
Turun dari panggung, Zulkifli ditanya soal pidatonya, terutama bagian 'persatuan nomor satu, presiden....'. Zul menjelaskan ingin menekankan persatuan di Pemilu 2019.
"Kita sepakat demokrasi Pancasila. Kedaulatan di tangan rakyat. Kita milih pemimpin milih presiden, wakil rakyat setiap lima tahun. Itu sesuatu biasa memilih antarkita, bukan perang. Bukan melawan Belanda, maka harus jaga persatuan damai," ujarnya. (dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini