Rahmat Effendi Uraikan Faktor Macet Bekasi yang Disinggung Walkot Cilegon

Rahmat Effendi Uraikan Faktor Macet Bekasi yang Disinggung Walkot Cilegon

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 21 Feb 2019 17:51 WIB
Walkot Bekasi Rahmat Effendi alias Bang Pepen (Isal/detikcom)
Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui kemacetan di kotanya, yang sempat disinggung oleh Wali Kota Cilegon Edi Aryadi. Pria yang akrab disapa Pepen itu pun menjelaskan faktor penyebab kemacetan di Kota Bekasi tersebut.

"Betul memang Bekasi macet. Di Bekasi itu ada empat program strategis nasional," kata Pepen di Islamic Centre, Marga Jaya, Kota Bekasi, Kamis (21/2/2019).

Empat program nasional itu adalah elevated toll, kereta cepat LRT, Tol Becakayu, dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama elevated toll dari Cikunir, yang macet itu di tol. Betul memang wilayahnya di Bekasi, LRT, kereta cepat, Tol Becakayu, apalagi Tol Becakayu itu merusak daerah aliran sungai (DAS) Kalimalang. Itu program strategis nasional yang sudah 19 tahun mangkrak, sekarang berjalan," papar Pepen.

Kemacetan di tol itu berimbas ke jalan arteri. Kendaraan berat menggunakan jalan arteri sebagai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan itu.

"Akibat kemacetan di jalan tol, banyak kendaraan yang bervolume besar lari ke jalan arteri sehingga menambah beban dari sebuah proses lalu lalang kendaraan yang ada," jelasnya.

Meski demikian, Pepen mengaku bangga atas kemacetan itu. Menurutnya, kemacetan mencerminkan pertumbuhan perekonomian kota tersebut.

"Kedua, saya bangga Kota Bekasi dianggap macet. Kalau nggak macet nggak ada pertumbuhan ekonomi, kotanya nggak maju, pendidikannya nggak jalan, dan nggak bisa bayar kartu sehat," sambungnya.

Pepen mengklaim laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi di atas rata-rata.

"Biar aja macet, yang penting laju pertumbuhan ekonomi saya di atas rata-rata, laju pertumbuhan ekonomi nasional. Warga masyarakat puas, pendidikan bagus, infrastruktur terus kita perbaiki, lama-lama akan berkurang. Karena yang diubah bukan hanya sistemnya, tapi warga masyarakatnya," jelasnya. (mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads