Seorang wakil kepala sekolah salah satu SMP negeri di Karawang menuturkan, modus operandi para pelaku biasanya menanyakan alamat kepada siswi yang sedang menunggu jemputan di halte depan sekolah.
"Pelaku membuka kaca mobil dan menanyakan alamat, siswi yang menghampiri biasanya sudah melihat pria itu tidak pakai celana dan memainkan alat vital mereka. Saat siswi menjerit, para pelaku kabur tancap gas," tutur guru yang menolak namanya ditulis saat berbincang bersama detikcom, Kamis (21/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mepet, nanya alamat sama kami. Awalnya tidak ada yang aneh dengan penampilan pria itu, tapi rupanya alat vital keluar dari celananya," kata seorang siswi yang pernah menjadi korban.
Modus yang lebih ekstrem pernah terjadi dua tahun lalu. Saat seorang siswi hendak pulang pada sore hari. Dia dihampiri mobil bercat hitam, dari dalam mobil terlihat tiga pria bertampang ramah.
"Mereka berpura-pura sebagai teman ayah korban, saat komunikasi mulai terjalin, mereka memasukkan siswi ke dalam mobil. Di dalam mobil, bapak-bapak itu memaksa siswi melihat mereka memainkan alat vitalnya masing-masing. Itu terus berlangsung sambil mobil jalan. Setelah mobil keliling kota, baru siswi tersebut dilepas," tutur seorang guru.
Beberapa hari terakhir ini, kelompok pria mesum berkeliaran, salah satunya di Jalan Ahmad Yani, Karawang. Sayangnya, para korban tidak ada yang mengingat nomor polisi kendaraan para pelaku. Jejak lain pun minim karena di Jalan Ahmad Yani tak ada kamera CCTV.
"Tidak ada CCTV di jalan Ahmad Yani dan halte-halte di sana," ucap guru itu. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini