Isu TKA di Lahan Prabowo, BPN: Eks Panglima GAM Linge Nyinyir Banget Sih!

Isu TKA di Lahan Prabowo, BPN: Eks Panglima GAM Linge Nyinyir Banget Sih!

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 21 Feb 2019 15:34 WIB
Andre Rosiade (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Linge Fauzan Azima menuding PT Tusam Hutani Lestari (THL) milik Prabowo Subianto di Aceh banyak mempekerjakan tenaga asing. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno meminta Fauzan membuktikan tuduhannya.

"Saya bingung, ini orang nyinyir banget, sih. Ya dibuktikan saja kalau memang ada isu TKA," ujar juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).


Andre mengaku heran terhadap Fauzan. Dia pun mempertanyakan motif dan kapasitas eks Panglima GAM itu terus memunculkan fitnah kepada Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya heran dengan Fauzan itu. Saya nggak mengerti beliau itu kapasitasnya apa, apakah tim Pak Jokowi atau apa? Begitu kritisnya dan begitu nyinyirnya soal THL ini. Dia bilang nggak ada kombatan yang pakai, sudah dibantahkan ternyata banyak kombatan yang pakai. Lalu dia bilang ini bermasalah, Kepala DLHK-nya bilang Pak Prabowo pahlawan, sesuai dengan izin yang berlaku. Dan Pak Prabowo beli lo, mendapatkan ini lo," tuturnya.

Politikus Gerindra itu mengatakan, secara logis, isu adanya TKA di perusahaan sang capres sangat tidak mungkin. Menurutnya, jika THL dipenuhi TKA, sudah pasti menimbulkan protes dari masyarakat Aceh dan mendapat teguran dari Pemprov Aceh.

"Kalau ada isu TKA di sana, sudah diusir sama orang Aceh. Lalu juga sudah diberi sanksi oleh Pemprov Aceh. Logikanya sajalah, kalau ada TKA di sana, tentu sudah ada protes dari orang Aceh, pasti juga Pemprov beri teguran ke THL, dong," kata Andre.

"Saya capek ngadepin Pak Fauzan ini, sepertinya orientasi politiknya ke 01," imbuh dia.


Sebelumnya, eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Linge Fauzan Azima mengakui lahan PT Tusam Hutani Lestari (THL) milik Prabowo Subianto di Aceh saat ini dimanfaatkan untuk pengambilan getah pinus. Dia pun menyebut pihak perusahaan mempekerjakan tenaga asing di sana.

"Sekarang lahan itu mereka manfaatkan untuk ambil getah. Ada sebagian masyarakat (yang ambil getah), dan pihak ketiga. Kalau dulu (di sana) banyak dari luar. Dari China juga ada. Awalnya tenaga-tenaga kerja China semua di situ," kata Fauzan saat dimintai konfirmasi, Kamis (21/2/2019).


Simak Juga 'PAN Usul Presiden Terbitkan Keppres Lahan untuk Rakyat':

[Gambas:Video 20detik]


(mae/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads