Yenny Wahid: Indonesia Sudah Hijrah dari Sistem Otoriter

Yenny Wahid: Indonesia Sudah Hijrah dari Sistem Otoriter

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 20 Feb 2019 17:10 WIB
Foto: Yenny Wahid. (Eva Safitri/detikcom).
Jakarta - Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid mengatakan Indonesia sudah hijrah menjadi negara yang lebih baik. Hijrah yang dimaksud yakni berpindah dari sistem otoriter ke negara yang berkedaulatan rakyat.

"Hijrahnya negara itu dari mana? Hijrahnya negara itu dari sistem yang otoriter, sistem yang merepresi warganya, sistem yang membuat banyak keburukan di masyarakat, menuju sistem di mana rakyatnya yang berdaulat, itu sudah kita laksanakan," ujarnya dalam seminar 'Hijrah Menuju Indonesia Maju' di Hotel Max One, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yenny mengatakan, di zaman dulu sulit melakukan komunikasi dengan pihak yang bersebelahan. Tetapi saat ini, Indonesia sudah hijrah yang menghargai perbedaan. Rakyat bisa menentukan pemimpin.

"Dulu nggak bisa ngomong bersebelahan, mau nyoblos sembarangan pun nggak bisa. Sekarang terserah, jadi Indonesia juga sudah hijrah sebetulnya. Hijrahnya rakyatnya berdaulat, rakyatnya punya suara dan bisa menentukan siapa pemimpinnya, siapa yang mewakilinya di MPR, di DPR," lanjut Yenny.

Salah satu Timses Jokowi-Ma'ruf Amin ini juga menilai Indonesia saat ini sudah sejahtera terutama dalam bidang kesehatan. Terbukti telah ada asuransi yang memenuhi semua kebutuhan masyarakat di Indonesia.

"Kalau dari saya pribadi menganggap kita lebih sejahtera, kenapa? Karena rakyat sekarang punya solusi kesehatan. Ini jangan dianggap remeh. Persoalan asuransi kesehatan itu besar sekali. Berapa tahun yang lalu apa kita punya fasilitas itu? Nggak punya. Sekarang mau kemoterapi, cuci darah, sekali kemo Rp 100 juta dibayar oleh negara. Sekarang kalau mau cuci darah seminggu dua kali dibayar oleh negara. Ini lebih sejahtera nggak untuk ukuran itu?" tambah Yenny.



Kemudian ia juga menyinggung masyarakat yang masih bilang Indonesia tidak sejahtera. Menurutnya, masyarakat memiliki anggapan itu hanya terpaku dengan jargon yang beredar.

"Maksud saya apa ? Kita ini kadang cuma terpaku pada jargon-jargonya rakyat tidak sejahtera, tapi ketika kita minta detailnya nggak bisa dijelasin," kata Yenny.


Saksikan juga video 'Lawan Intoleransi, Wahid Foundation Gerakkan Program Desa Damai':

[Gambas:Video 20detik]

(eva/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads