"Mereka menyatakan, 'Mas, kami ini marah, kami kecewa dengan statement dan tuduhan Pak Jokowi.' Kenapa? Karena bagi mereka justru tanah yang di-HGU-kan kepada Pak Prabowo itu digunakan sepenuhnya untuk masyarakat. Kombatan GAM di Aceh itu banyak memanfaatkan tanah-tanah itu atas izin Pak Prabowo," ucap Dahnil kepada wartawan di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kemudian beliau (Prabowo) menyebutkan, saya patriotik, saya nasionalis? Nah, Pak Prabowo punya kontribusi besar terhadap upaya rekonsiliasi dengan cara pendekatan ekonomi seperti itu," ucap Dahnil.
"Teman-teman kombatan Aceh itu merasa terbantu oleh lahan yang di HGU-kan kepada Pak Prabowo. Ingat, itu bukan milik Pak Prabowo," kata Dahnil.
Selain itu, Dahnil bercerita kasus lain di Kalimantan Timur. Prabowo melawan perusahaan tambang asing Churchill Mining.
"Itu dia bertarung bahkan sampai PTUN, untuk memastikan tambang itu diperoleh dan dikelola oleh pengusaha lokal," kata Dahnil.
Dahnil merasa aneh jika Jokowi seakan mencibir Prabowo soal kepemilikan lahan. Baginya, Prabowo adalah seorang patriot yang membangun bangsa dengan mengolah sumber daya alam Indonesia.
"Jadi kalau kemudian, apa namanya, tindakan Pak Prabowo itu dicibir oleh Pak Jokowi, saya ndak tahu harus mengungkapkan kalimat seperti apa," kata Dahnil. (aik/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini