Nilai Debat Kedua Versi Para Syndicate: Jokowi 8, Prabowo 6

Nilai Debat Kedua Versi Para Syndicate: Jokowi 8, Prabowo 6

Matius Alfons - detikNews
Senin, 18 Feb 2019 19:13 WIB
Foto: Matius Alfons/detikcom
Jakarta - Para Syndicate memberi nilai pertarungan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) versus Prabowo Subianto pada debat kedua Pilpres 2019. Lembaga survei tersebut menilai Jokowi mendapat angka 8, sementara Prabowo diberi nilai 6.

"Saya tidak bisa memberi kalah mutlak, ya luluslah. Saya beri nilai untuk 01 itu 8 atau B+, lalu untuk 02 itu 6 atau C," kata Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo saat diskusi di rumah Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ari menjelaskan Jokowi unggul atas Prabowo lantaran capres nomor urut 01 itu memiliki kebijakan program yang matang. Sedangkan program Prabowo belum jelas. Ari menggunakan analogi makanan dalam penilaian Jokowi versus Prabowo pada debat kedua.

"Saya analisis ke strategi kebijakan. Kalau kita bicara restoran 01 sudah sediakan menu yang siap disantap, makanan pembuka, makan utama, dan dessert. Paslon 02 belum jelas, belum hidangan yang riil," tuturnya.

Prabowo mendapat nilai rendah juga karena terlalu banyak menyetujui apa yang disampaikan Jokowi. Padahal, menurutnya, Prabowo bisa lebih diplomatif menanggapi pernyataan Jokowi dibanding harus menyetujui atau mengapresiasi.

"Karena memang kontras, argumentasi dari 02 kepada 01 tidak tampak, dan justru banyak afirmatif, yang harusnya dihindari dalam debat itu. Opsi lawan itu harusnya dilakukan (jawaban) diplomatif, bukan secara frontal mengafirmasi, setuju, sependapat, dan apresiasi. (Saat di) forum luar nggak apa-apa, tapi di forum debat, argumen yang harus terjadi, dan argumen masing-masing, bukan afirmasi argumen lawan," paparnya.

Ari menyayangkan ketika Prabowo lebih mengedepankan jawaban afirmatif daripada beradu argumen dengan Jokowi saat debat. Sebab, menurutnya, visi-misi 'Indonesia Menang' itu sebetulnya sudah meng-counter kebijakan dan capaian Jokowi.

"Banyak sebenarnya dari 01 yang jadi kelemahan kebijakan sebenarnya kalau mau dieksplorasi, yang sebenarnya sudah muncul di visi-misi Indonesia Menang yang kemarin tidak muncul sebagai counter dari Pak Prabowo," ucap Ari.



Ari juga menyoroti kekalahan Prabowo di debat kemarin belum menjelaskan kebijakan apa saja yang akan dibuat dalam pemerintahan selanjutnya. Ari mengatakan Prabowo seharusnya mampu menjabarkan visi-misi yang kontras dengan kebijakan Jokowi.

"Bukan hanya mengatakan berbeda falsafah dan strategi. Iya, berbeda, tapi turunannya seperti apa? Harus mengkontras apa yang dilakukan pemerintah sekarang untuk next seperti apa, sehingga dengan kebijakan argumentasi bisa punya lompatan lebih daripada 01," ungkap Ari. (idn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads