Fadli Nilai Prabowo Ekonomi Kerakyatan, Jokowi Mendekati Kapitalisme

Fadli Nilai Prabowo Ekonomi Kerakyatan, Jokowi Mendekati Kapitalisme

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 18 Feb 2019 13:08 WIB
Waketum Gerindra Fadli Zon (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, menilai capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengedepankan ekonomi berbasis kerakyatan dalam debat capres kedua. Sedangkan Jokowi, dinilai Fadli, ekonomi berbasis mendekati kapitalisme.

"Kalau saya menilai dari debat semalam bisa kita lihat kan garis Pak Prabowo kepada ekonomi kerakyatan, Pak Jokowi kepada ekonomi yang mendekati kapitalisme, mekanisme pasar gitu," kata Fadli di kompleks DPR, Jakarta, Senin (18/2/2019).


Menurut Fadli, Prabowo berkali-kali menerangkan, jika menjabat, dia akan mengedepankan kepentingan rakyat dan kemandirian produksi pangan. Sementara Jokowi dinilai sebagai pihak yang mengikuti pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara kalau kita lihat Pak Jokowi kan lebih loose (longgar), lebih longgar sehingga bisa boleh dibilang menyerahkan kepada mekanisme pasar, di dalam mekanisme pasar tentu siapa yang kuat dia akan menang," ujarnya.

Fadli menyebut ucapan Prabowo dalam debat tersebut berbasis Pasal 33 UUD 1945. Fadli mengatakan data yang dibeberkan Jokowi soal impor jagung dan beras keliru.

"Dari fakta-fakta yang disampaikan oleh Pak Jokowi, ternyata banyak yang keliru, termasuk soal impor jagung, impor beras luar biasa juga sebenarnya sampai 2 juta ton, jadi tidak benar juga terjadi penurunan impor gitu, justru terjadi penambahan," ucapnya.

Selain itu, Fadli menyoroti sejumlah janji Jokowi pada kampanye 2014. Salah satunya soal swasembada yang dikatakan Fadli belum terwujud.

"Apalagi kalau ini dikaitkan dengan janji pada 2014 dulu akan ada swasembada, belum lagi janji pertumbuhan, energi juga kita lihat kita lihat janji di bidang energi dari Pak Jokowi waktu itu akan membuat Pertamina lebih hebat dari Petronas itu juga nggak kejadian," imbuhnya.


Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengkritisi kebijakan impor pangan yang dilakukan oleh pemerintah Joko Widodo. Dia menyebutkan impor yang dilakukan oleh pemerintahan tidak tepat.

"Ini jawaban yang selalu kita dengar, masalahnya strategi falsafah ekonomi kita yang berbeda, kita ingin berdayakan produsen kita sendiri," kata Prabowo dalam Debat Capres Jilid 2 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2).


Simak Juga 'Kata Pak Prabowo dan Pak Jokowi soal Debat Mereka':

[Gambas:Video 20detik]


(yld/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads