"Justru inilah persoalan yang kita terima dari tahun-tahun yang lalu di mana seolah-olah negara itu telah dikooptasi oleh perusahaan-perusahaan swasta. Bisa dianggap adalah kolusi kerja sama antara pejabat pemerintah dan perusahaan swasta besar sehingga perusahaan swasta meninggalkan persoalan seperti tadi, lubang tak ditutup," ujar Prabowo dalam debat Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).
"Ya lolos, tak akan dikejar, tak akan ditindak. Kita hargai usaha kalau pemerintah sudah mengejar," sebut Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengakui persoalan lubang-lubang bekas tambang merupakan warisan pemerintahan sebelumnya. Meski demikian, Prabowo menyoroti komitmen mengejar permasalahan tersebut.
"Pemerintah mana pun mewarisi persoalan berjalan sekian tahun. Situasi yang dibutuhkan sekarang adalah suatu pemerintah yang tegas, yang berani menindak, tetapi kita tahu bahwa banyak perusahaan itu sudah tidak ada di Indonesia," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, pemerintah bisa melakukan pengejaran ke dunia internasional dengan berbagai jalur. "Bisa kejar melalui pengadilan internasional, PBB, Interpol, masih banyak jalan. Sebagian dari mereka begitu. Dia kerja di sini dia tinggalkan. Saya sendiri mengetahui itu," tegas Prabowo.
Simak Juga 'Jokowi Sebut Prabowo Kuasai Ratusan Ribu Hektare di Kalimantan dan Aceh':
(gbr/tor)