Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menyebut berdasarkan keterangan dokter kejiwaan, sudah 4 tahun Kurnaevi mengalami gangguan jiwa. Selama ini, baru dua kali Kurnaevi menjalani perawatan.
Hartoyo membagikan video keterangan dari Edi Soekanda, dokter kejiwaan asal Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang pernah dua kali menangani Kurnaevi pada Mei dan Juni 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edi mengatakan gangguan jiwa yang dialami Kurnaevi berawal dari perceraian Kurnaevi dengan istrinya pada 2015. Selama tiga tahun, Edi mengungkapkan, Kurnaevi hanya ditangani keluarga.
"Ketika datang ke saya Mei, kelihatannya melamun, kambuhan lah. Ada rasa curiga berlebihan yang menyebabkan ada rasa agresif. Kemudian, Juni berobat lagi, rasa curiga enggak ada tapi justru halusinasi. Ada bisikan-bisikan," tutur Edi.
Pada Juni itulah Edi terakhir kali berobat ke rumahnya. Hingga akhirnya pada Kamis (14/9) malam, Kurnaevi menyerang Maslikin yang tengah menunaikan salat isya berjemaah di Masjid Miftahul Falah, Dusun Salam, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Polisi menyebut aksi nekat pelaku dipicu bisikan gaib. "Dia ngakunya mendapat bisikan kalau istrinya ini selingkuh sama korban. Sehingga dia pulang ambil kapak dan membacokan ke arah kepala korban," ucap Hartoyo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini