Ragukan Survei Indometrik, TKN Duga Suruhan untuk Framing Prabowo

Ragukan Survei Indometrik, TKN Duga Suruhan untuk Framing Prabowo

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 15 Feb 2019 17:30 WIB
Foto: Indra Komara/detikcom
Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, meragukan hasil survei Indomatrik yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto semakin mendekati capres petahana. Karding mengaku baru mengetahui ada lembaga survei bernama Indomatrik.

"Hasil survei dari Indomatrik ini secara pribadi saya sangat tidak mempercayai sebagai suatu kajian yang objektif dan ilmiah. Yang pertama, jujur baru hari ini saya mengenal dan membaca ada lembaga Indomatrik," ujar Karding saat dihubungi, Jumat (15/2/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Karding, dirinya belum mengetahui seperti apa metode yang digunakan Indomatrik saat melakukan survei. Ia menegaskan akan mempercayai lembaga-lembaga survei yang lebih memiliki integritas dan jam terbang tinggi.

"Saya kira dari survei-survei yang ada atau yang mendekati fakta atau yang sama dengan fakta sesungguhnya adalah hasil yang dicapai oleh konsultan-konsultan surveyor-surveyor yang selama ini memang telah memiliki jam terbang dan integritas dan kredibilitas yang bagus, yang sudah dikenal oleh publik," tegasnya.

"Saya kira saya lebih meyakini mereka, angka yang mereka sampaikan itu jauh lebih presisi, lebih tepat menyamai atau mendekati fakta yang sesungguhnya hari ini di masyarakat," imbuhnya.



Karding menduga Indomatrik bekerja berdasarkan suruhan dari kubu yang berseberangan dengan pasangan nomor urut 01. Politikus PKB ini menilai hal itu bertujuan menciptakan framing di masyarakat.

"Oleh karena itu, saya kira, saya menduga kuat bahwa Indomatrik ini adalah bekerja berdasarkan drive atau disuruh atau ditugaskan atau diminta oleh kelompok politik yang berbeda dengan 01. Tujuannya adalah menciptakan framing dan opini di publik bahwa Pak Prabowo itu layak didukung karena semakin bagus trennya. Padahal sesungguhnya, faktanya, saya kira tidak demikian. Kami punya data sendiri tentang angka-angka yang soal pilpres ini," pungkasnya.

Sebelumnya, lembaga survei Indomatrik merilis hasil elektabilitas capres/cawapres hingga akhir Januari 2019. Hasilnya, elektabilitas capres Prabowo Subianto mendekati capres petahana Joko Widodo (Jokowi).

Survei dilakukan pada 21-26 Januari 2019, dengan jumlah sampel 1.800 responden dan margin of error +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden yang terpilih diwawancarai lewat wawancara tatap muka.

Hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 44,04%. Angka ini berbeda tipis dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin yang meraih 47,97%. Selisih elektabilitas kedua pasangan ini adalah 3,93%. (azr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads