"Saya ingin sampaikan berkaitan dengan isu yang 4 tahun ini saya diam dan tidak jawab apa-apa. Dan mumpung sidang tanwir Muhammadiyah, saya akan jawab, baik mengenai isu PKI, antek asing, antek Aseng, kriminalisasi ulama, dan lain-lain," kata Jokowi di lokasi sidang tanwir Muhammadiyah, halaman rumah dinas Gubernur Bengkulu, Jumat (15/2/2019).
Jokowi mengatakan sejak 4 tahun lalu dituding sebagai Presiden RI yang antek asing. Jokowi mengaku heran atas tudingan itu karena dia banyak melakukan kebijakan dengan mengambil alih aset dari tangan asing kembali dikelola penuh oleh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan bukan hal yang mudah untuk mengambil aset dari tangan asing ke Indonesia. Menurutnya, isu dirinya antek asing ini memang sengaja dibesarkan di tahun politik ini.
"Dan untungnya deposit minyak di Blok Rokan masih gede, di Freeport tembaga dan emasnya masih banyak. Jadi kalau kita ambil alih insyaallah tidak ada ruginya," katanya.
Soal tudingan sebagai anggota PKI, Jokowi menilai hal itu tidak masuk akal. Dia menjelaskan, dirinya lahir tahun 1961, sementara PKI dibubarkan sekitar tahun 1965-1966.
"Jadi, umur saya saat itu masih 4 tahun. Kalau ada yang menuduh Presiden Jokowi itu PKI, berarti dulu ada PKI balita?" kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta sidang tanwir Muhammadiyah.
Tak hanya dirinya, Jokowii juga mengatakan orang tua hingga kakek neneknya juga dituding sebagai anggota PKI. Untuk itu, dia meminta publik mengecek di masjid terdekat baik di rumah orang tuanya, maupun rumah kakeknya soal 'keislaman' keluarga.
"Atau utusan dari rektor UMS bisa untuk cek, sangat mudah sekali saat ini, tidak ada yang bisa ditutupi," katanya.
Dia juga bicara soal banyak foto di media sosial yang menggambarkan dirinya ada saat Ketua PKI DN Aidit berpidato di tahun 1955, teparnya di momen pemilu.
"Saya belum lahir, kok saya ada di dekat dia. Gambar seperti ini ribuan banyaknya. Waktu saya diberitahu anak saya, saya lihat kok ya mirip saya. Gambar seperti ini lah yang sekarang ini banyak meresahkan. Dan isu seperti ini terus digoreng jelang bulan politik," jelasnya.
Terakhir, Jokowi bicara soal dirinya yang dituding melakukan kriminalisasi ulama. Dia menjelaskan siapa pun dan apa pun jabatannya, selama melakukan permasalahan dan diputus hukuman penjara, itu murni persoalan hukum.
"Negara kita negara hukum, semua sama di hadapan hukum. Kalau ada gubernur, menteri, bupati, ketua atau anggota Dewan, insinyur, dokter, bermasalah dengan hukum, ya pasti aparat hukum akan tindak lanjuti, siapa pun. Yang namanya kriminalisasi kalau orang tidak punya masalah itu kriminalisasi, silakan datang ke saya, saya akan urus," jelasnya.
"Tapi kalau ada masalah hukum dan harus berhadapan dengan aparat hukum karena ada masalah ya harus dijalani," imbuh Jokowi.
Saksikan juga video 'Dituduh PKI, Jokowi: Sudah Empat Tahun Saya Sabar':
(jor/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini