"Tidak ada yang salah dengan pendapat Pak Kiai, sebagai politisi yang sedang bertarung, beliau memang harus yakin menang, pernyataan Pak Kiai membuat kami berkali-kali lipat lebih semangat bekerja, dan terus menginjak bumi. Kalau kompetitor kita total, kita pun mesti lebih total," ujar jubir BPN, Faldo Maldini melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (14/2/2019).
Faldo mengatakan BPN akan terus waspada dan bekerja keras untuk menempatkan Prabowo-Sandi diurutan atas. Dia juga mengatakan akan menambahkan kekuatannya berkali lipat dari sebelumnya untuk melawan petahana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mesti lebih fokus, lebih total lagi, lebih all out lagi, jangan sampai kita baru berpikir belum melakukan apa yang harus kami lakukan setelah 17 April. Harus makin banyak ungkap fakta, tawarkan harapan untuk menjawab itu. Namanya perjuangan, harus sampai detik akhir," imbuh Wasekjen PAN itu.
Diketahui pada 2014, Prabowo, yang saat itu berduet dengan Hatta Rajasa, menguasai perolehan suara di Jabar. Prabowo saat itu unggul dengan 59,78 persen atau memperoleh 14.167.381 suara. Sedangkan Jokowi, yang saat itu berduet dengan Jusuf Kalla, hanya kebagian 9.530.315 suara atau 40,22 persen suara di Jabar. Total suara sah saat itu adalah 23.697.696 suara.
Karena itu, Jokowi-Ma'ruf menargetkan angka pemenangan di atas 50% untuk bisa menguasai Jabar. Kemarin (14/2) pun Ma'ruf bersafari ke Cianjur untuk memperkuat perolehan suara pasangan nomor utut 01 itu.
"Yang penting menang. Jangan sampai kalah, dulu kan Jabar kalah," ungkap Ma'ruf di kediamannya, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14//2).
Simak Juga Video "Ma'ruf: Saya dan Jokowi Harus Menang, Kalau Tidak Innalillahi":
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini