Pantauan detikcom, Kamis (14/2/2019), hashtag atau tagar #uninstallbukalapak sedang jadi trending topic atau pembicaraan nomor satu di Indonesia. Penyebabnya salah satu cuitan Ahmad Zaky yang menyinggung 'presiden baru'.
Dalam cuitannya itu, Achmad Zaky menyebut omong kosong industri 4.0 jika budget research and development (R&D) Indonesia masih jauh dibanding negara-negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan itulah yang kemudian dipersoalkan netizen. Mereka mengkritik cuitan tersebut lewat tagar #uninstallbukalapak yang akhirnya menjadi trending topic.
Zaky kemudian mengklarifikasi persoalan ini. Dia tidak menyangka cuitannya jadi viral.
"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulisnya.
Zaky menjelaskan tujuan dari cuitannya yang dipersoalkan itu adalah menyampaikan fakta. Menurutnya, dalam 20-50 tahun ke depan, Indonesia perlu investasi dalam riset dan SDM kelas tinggi agar tidak kalah dibanding negara-negara lain.
"Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju," tulisnya.
Zaky kemudian minta maaf kepada pendukung Jokowi. Dia mengatakan Jokowi dia kenal sebagai sosok yang baik, bahkan sudah dianggap sebagai ayah sendiri.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya πππ jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," tulisnya.
"Saya apresiasi sekali concern masyarakat twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter. R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," sambungnya.
Redaksi detikcom telah berupaya menghubungi nomor telepon Ahmad Zaky untuk mengonfirmasi lebih jauh terkait persoalan ini tapi belum ada respons. (hri/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini