Jawaban Dubes Rusia Jadi 'Peluru' Tim Prabowo Serang Jokowi

Jawaban Dubes Rusia Jadi 'Peluru' Tim Prabowo Serang Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Feb 2019 22:39 WIB
Ilustrasi (Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Pernyataan Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, yang menyebut istilah 'propaganda Rusia' sebagai hoax jadi pembahasan. Kubu Prabowo 'memanfaatkannya' untuk menyerang Jokowi.

Pernyataan Dubes Rusia itu disampaikannya saat press briefing di kediamannya, Jl Karet Pedurenan No 1, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019). Pihaknya menganggap istilah 'propaganda Rusia' tidak didasari fakta.

"We also see the use term 'Russian propaganda' is inappropriate. It's not based on reality, it's another hoax," ucapnya. Pernyataan Vorobieva selama press briefing ini disampaikan dalam bahasa Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kemudian, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sepakat dengan Dubes Rusia yang mengatakan istilah propaganda Rusia adalah hoax. Kubu Prabowo menegaskan kembali tidak memakai propaganda Rusia dalam metode kampanyenya.

"Bahwa itu memang hoax itu. Bahwa kami tidak pernah melakukan propaganda Rusia dan ini sudah dijustifikasi oleh Dubes Rusia. Di mana dubesnya menegaskan Rusia tidak intervensi. Ini kan yang menyebutkan adalah Pak Jokowi ya dan TKN Jokowi-Ma'ruf bahwa dari awal kami sudah menegaskan kami tidak melakukan propaganda Rusia," kata Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade.



Sementara itu, PAN mengingatkan, sebagai kepala negara, Jokowi semestinya berhati-hati menggunakan istilah 'Rusia' di Indonesia.

"Bung Karno sebagai pendiri republik membebaskan Irian Barat dibantu oleh kapal buatan Rusia, Ordzonnikidze. Sebagai kader partai yang terdepan berbicara gagasan proklamator kita, petahana seharusnya memahami kelaziman penggunaan istilah Rusia di Indonesia, bisa nama jalan itu kalau di Palangka Raya. Bahkan Bung Karno ikut buka Masjid Biru di Rusia yang dulu jadi gudang," kata Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini.



Kubu Jokowi menangkis serangan itu. NasDem mengatakan teori firehose of falsehood ada di dalam buku.

"Firehose of falsehood itu bukunya ada dan strategi tersebut bahasa Indonesia-nya adalah semburan kebencian. Dan itu cuma istilah seperti misalnya 'flu Singapore'. Jadi bukan Rusia sebagai negara," kata Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago saat dihubungi, Kamis (14/2).

"The Russian firehose of falsehood itu memang ada, tapi bukan Rusia sebagai negara! Hanya istilah sebuah strategi saja. Istilah itu bukan hoax karena ada bukunya. Dan memang tidak merusak hubungan kedua negara, karena memang bukan dilakukan oleh negara," sambungnya. (imk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads