"Setelah terbang 30 menit, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan kembali di bandar udara asal, yaitu Makassar (return to base/ RTB). Keputusan tersebut sudah sesuai prosedur operasional dikarenakan ada technical dan membutuhkan pengecekan pesawat di darat. Pesawat mendarat secara normal di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pukul 22.24 Wita," kata Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Kamis (14/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara teknis, lanjut Danang, pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LGY ini sudah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan laik terbang sebelum diberangkatkan menuju Palu. Pesawat akhirnya mengudara sesuai dengan jadwal keberangkatan pukul 21.28 Wita.
"Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh kru dan 149 penumpang," kata Danang.
Namun, karena harus ada pengecekan ulang di darat, pesawat akhirnya berputar balik ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Lion Air meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Pada saat itu juga, Lion Air melakukan pengembalian dana (refund) dan perubahan jadwal terbang (reschedule) sesuai dengan ketentuan. Lion Air telah memberangkatkan kembali JT-780D (12/2) pukul 23.35 Wita menggunakan pesawat lain, yakni Boeing 737-900ER registrasi PK-LGP, yang mengangkut tujuh kru beserta 136 penumpang.
"Pesawat sudah tiba di Palu pukul 00.35 Wita. Lion Air telah meminimalisir dampak yang timbul agar operasional Lion Air lainnya tidak terganggu. Pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LGY sudah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan serta dinyatakan laik terbang," ujar Danang. (idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini