"Saya barusan ketemu di Polda, teman-teman Polda dapat informasi acara LGBT, acara valentine, kristenisasi, makanya kami batalkan karena tujuan acara kami bukan itu," kata Direktur Yayasan Victory Plus, Samuel Rachmat Subekti saat dihubungi wartawan, Kamis (14/2/2019).
Samuel mengaku pihaknya membatalkan acara juga karena muncul kegaduhan di kalangan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada tekanan dari pihak manapun sehingga acara batal, karena ada laporan gedung yang kita pakai, ada keberatan dari warga setempat, daripada ada gangguan ya udah kami batalkan," sebutnya.
"Buat kami nggak masalah, sebetulnya acara ini untuk anggota, kalau berita sampai tersebar keluar ya halangan, kami tidak publikasi lewat medsos, poster itu hanya dibagi di WA grup kami saja," lanjutnya.
Samuel mengungkapkan seandainya jadi digelar, maka acara malam nanti baka diikuti peserta sebanyak 500 orang se-DIY dari total sekitar 5.000 anggota komunitas di bawah Yayasan Victory Plus.
"Buat edukasi banyak cara, ini (acara) salah satu cara saja. Kami rutin kelompok kecil tiap bulan, kalau acara besar tidak rutin, kami lembaga berizin, tidak liar," imbuhnya.
Simak Juga 'Sejarah Valentine yang Jauh dari Arti Kasih Sayang':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini