Jelang Debat Kedua, Inas: Impor Jadi Alat Goreng Sana-Sini

Jelang Debat Kedua, Inas: Impor Jadi Alat Goreng Sana-Sini

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 13 Feb 2019 20:04 WIB
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir (Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan di debat capres kedua masalah impor akan dipakai untuk menyerang capres petahana Joko Widodo (Jokowi). Padahal, menurutnya, setiap pemerintahan pasti melakukan impor.

"Soal impor, kita lihat di media-media sosial sering dijadikan alat goreng sana-sini. Impor itu suatu keniscayaan dari pemerintahan ke pemerintahan selalu ada impor," ujar Inas di Posko Cemara, Jalan Cemara, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).


Debat kedua Pilpres 2019 yang akan digelar pada Minggu (17/2) mendatang hanya akan diikuti kedua capres. Tema yang dibahas ialah soal energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan, serta infrastruktur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inas mengatakan mengambil contoh kebijakan impor beras. Menurutnya, impor beras dilakukan karena ketersediaan beras di tiap daerah berbeda. Dia mengatakan impor beras hanya dilakukan bagi daerah yang membutuhkan.


"Misalnya Jawa Tengah itu surplus, dia tidak butuh beras impor. Karena itu pemerintah tidak mengimpor di Jawa Tengah," kata Inas.

"Misalnya di NTT dan Papua. NTT, dia tidak surplus berasnya daripada nanti dia mengirim lebih mahal dari Jawa Tengah. Pasti akan lebih mahal, makanya dia akan impor. Seperti inilah perlakuan impor," sambung anggota Komisi VI DPR RI ini.


Inas juga menyanggah tudingan impor pangan yang dilakukan pemerintahan Jokowi tak bermanfaat. Dia mengatakan impor pangan dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

"Seolah-olah impor pangan tidak ada manfaatnya, impor pangan ini keniscayaan untuk menjaga kestabilan harga. Jadi bohong kalau kita tidak butuhkan impor," tutur Inas yang juga anggota Tim Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads