"Soal impor, kita lihat di media-media sosial sering dijadikan alat goreng sana-sini. Impor itu suatu keniscayaan dari pemerintahan ke pemerintahan selalu ada impor," ujar Inas di Posko Cemara, Jalan Cemara, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Debat kedua Pilpres 2019 yang akan digelar pada Minggu (17/2) mendatang hanya akan diikuti kedua capres. Tema yang dibahas ialah soal energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan, serta infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya Jawa Tengah itu surplus, dia tidak butuh beras impor. Karena itu pemerintah tidak mengimpor di Jawa Tengah," kata Inas.
"Misalnya di NTT dan Papua. NTT, dia tidak surplus berasnya daripada nanti dia mengirim lebih mahal dari Jawa Tengah. Pasti akan lebih mahal, makanya dia akan impor. Seperti inilah perlakuan impor," sambung anggota Komisi VI DPR RI ini.
Inas juga menyanggah tudingan impor pangan yang dilakukan pemerintahan Jokowi tak bermanfaat. Dia mengatakan impor pangan dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
"Seolah-olah impor pangan tidak ada manfaatnya, impor pangan ini keniscayaan untuk menjaga kestabilan harga. Jadi bohong kalau kita tidak butuhkan impor," tutur Inas yang juga anggota Tim Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma'ruf Amin. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini