JK Tak Mau Ahok ke TKN, OSO: Nggak Usah Disuruh Dia Sudah Bergabung

JK Tak Mau Ahok ke TKN, OSO: Nggak Usah Disuruh Dia Sudah Bergabung

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 13 Feb 2019 10:15 WIB
Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla, menyatakan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tak perlu bergabung dengan TKN. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) justru mempertanyakan apakah Ahok benar-benar penista agama.

"Ya itu kan prediksi Pak JK, saya juga nggak bisa mempengaruhi. Tapi kan begini, apa benar Ahok itu penista agama? Itu kan menjadi tanda tanya, ya kan?" ujar OSO di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).


Menurut OSO, Ahok telah melaksanakan kewajibannya menjalani hukuman. Dia menilai Ahok bebas mengambil keputusan apa yang ingin dilaksanakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, ya, sebetulnya dia sudah melakukan kewajibannya, ya sudah dong. Jadi apa yang mau dilakukan sebagai anak bangsa ya silakan aja dilakukan," ucapnya.

Terkait apakah Ahok perlu bergabung dalam TKN, OSO menjawab Ahok sudah otomatis bergabung lantaran menjadi bagian dari PDIP, yang mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.

"Sebetulnya nggak usah disuruh bergabung juga dia udah bergabung kan, karena dia bergabung dengan PDIP. PDIP kan pendukung 01," jelasnya.

Sebelumnya, JK menyebut Ahok tak perlu bergabung dengan TKN. "Kalau saya ditanya sebagai Ketua Dewan Pengarah, jangan (Ahok masuk TKN)," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).


JK menganggap, jika Ahok masuk ke TKN, hal itu akan mengingatkan masyarakat terkait kasus penistaan agama. Menurut dia, masyarakat yang meyakini Ahok bersalah akan mengira Jokowi mendukung Ahok.

"Bahwa bisa berakibat lagi orang mengingat bahwa 'oh ini Pak Jokowi dukung orang yang penista agama', kan bahaya itu, bisa mengurangi suara. Apa saya bilang nanti, jadi lebihlah tenang-tenang, toh pemilu lagi 2 bulan, juga efeknya tidak akan banyak," ujarnya.


Saksikan juga video 'Sah! Ahok Resmi Jadi Kader PDIP':

[Gambas:Video 20detik]

(azr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads