"Kalau hasil survei ini kan ilmiah, nggak bisa diperdebatkan, tapi bagi PDIP jadi alat ukur menambah motivasi teman-teman memaksimalkan kinerja menyampaikan program Pak Jokowi melalui door to door. Jadi ini jadi pemantik memotivasi kuat," kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Bidang Pemenangan Pemilu Gembong Warsono saat dihubungi, Senin (11/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pola yang diterapkan sesuai arahan Pak Jokowi bagaimana setiap kader mampu menggalang kekuatan masyarakat lewat door to door. Harapan kita semua bisa melakukan itu, dan bisa menangkan partai dan Pak Jokowi dua periode," ujarnya.
Dalam hal head to head ini, Gerindra justru mengklaim unggul atas PDIP di survei internal. PDIP tak masalah jika memang survei internal Gerindra menunjukkan elektabilitas Gerindra unggul. Gembong mengatakan hal itu dijadikan motivasi untuk menggenjot kinerja para kader di Ibu Kota.
"Ya itu kalau survei sebagai acuan kita sebagai pemantik kita, jadi mau leading atau tidak leading, semangat kita harus tetap kita dorong semaksimal mungkin agar target partai tercapai. Jadi kalau PDIP di posisi leading, tapi kalau kita di bawah pun, itu jadi pemantik untuk memaksimalkan kinerjanya," kata Gembong.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif mengklaim partainya unggul atas PDIP di survei internal. Syarif mengatakan Gerindra unggul di kisaran angka 29 persen atas PDIP di Ibu Kota.
"Sesungguhnya hasil survei internal kita sudah di atas 29 persen," kata Syarif saat dihubungi
Sementara itu, Direktur Riset Charta Politika Muslimin membeberkan hasil surveinya yang menunjukkan PDIP dan Gerindra menguasai DKI. PDIP 17,6 persen, kemudian Gerindra 14,0 persen. (idn/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini