Pilu Keluarga Bakri, Masak Makanan Busuk Hasil Memulung

Pilu Keluarga Bakri, Masak Makanan Busuk Hasil Memulung

Syahdan Alamsyah - detikNews
Minggu, 10 Feb 2019 09:21 WIB
Ketua RW di rumah Bakri. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Cianjur - Pasangan suami istri Bakri (72) dan Aisyah (65) tinggal bersama anaknya Jujun (9). Diketahui ketiganya pernah mendapat perawatan di Panti Sosial Aura Welas Asih di Sukabumi karena berstatus sebagai penyandang disabilitas mental.

"Pengakuan Bakri makanan yang mereka masak itu hasil memulung di tempat sampah. Ada bekas nasi kotak, nasi bungkus mereka kumpulkan. Ketika tiba di rumah mereka masak lagi. Saya melihat dengan mata kepala sendiri masakan itu berbusa ketika ditanak di atas penggorengan," lanjut Farid.
Rumah yang ditinggali keluarga Bakri tidak kalah miris. Rumah semi permanen berukuran sekitar 12 meter persegi itu tidak memiliki jamban. Hanya ada dua ruangan ditambah dapur dengan tungku kayu bakar. Rumah hanya beratap asbes dengan lantai lapisan semen kasar tanpa acian.

"Bakri tidak bekerja, dia mengemis mengajak Jujun putranya. Setiap hari menempuh perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer ke lokasi keramaian di pusat kota Cianjur," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hana, Ketua RT 2 RW 6 membenarkan kondisi prihatin warganya tersebut. Menurutnya keadaan keluarga Bakri tertutup membuat warga setempat kurang respek.

"Kondisinya memprihatinkan, satu keluarga itu didiagnosa sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sudah diperiksa puskesmas oleh dokter pernah dikirim juga ke panti," kata Hana melalui sambungan telepon.
Hana mengaku pernah mengajukan bantuan hingga ke pemerintahan desa setempat, namun karena proses birokrasi yang rumit hingga saat ini belum ada realisasinya.

Berbeda dengan Hana, Ketua RW 6 Dayat mengatakan warga kerap bergantian memberikan makan seadanya kepada keluarga Bakri. Seiring waktu warga merasa bosan karena Bakri enggan mengubah pola hidupnya.

"Rumah ini juga dibangun swadaya warga dulu, bahkan saya juga kalau ada rezeki sering ngasih. Ada beras, ya beras, ada makanan, ya makanan. Cuma memang keluarga ini kan dikenal disabilitas mental, ke warga juga sedikit tertutup, akhirnya warga bosan karena keluarga ini tidak mau mengubah cara hidupnya yang memang maunya ya begini saja," ujar Dayat. (sya/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads