Sandi mengatakan Prabowo memiliki bukti-bukti yang kuat terkait ucapannya. Dia meminta perdebatan tidak difokuskan pada jumlah kebocorannya.
"Jadi kita jangan perdebatkan jumlahnya berapa, tapi kita yakin ada kebocoran," kata Sandi usai menghadiri acara OK OCE di Hotel Lorin, Karanganyar, Jumat (8/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti dapat dilihat, antara lain dengan melihat penangkapan koruptor yang dilakukan KPK. Dia menyebut KPK mengungkap kebocoran dana yang mencapai triliunan rupiah per kasus.
"Bahkan KPK kalau mau setiap hari ada yang tertangkap dan kita lihat kasus-kasus yang ditangani KPK ada Rp 3 triliun, Rp 5 triliun. Jadi kalau kita lihat, setiap hari aja luar biasa potensi kebocorannya," katanya.
Selain itu, terlihat pula kebocoran uang negara dari perbedaan data ekspor-impor Indonesia dengan negara lain. Dia menduga ada banyak kegiatan ilegal, seperti penyelundupan.
"Mulai dari illegal logging, illegal fishing, Bu Susi bilang kebocoran luar biasa. Dengan ditenggelamkan kapal itu sudah alhamdulillah mengurangi, tapi masih terjadi," tutupnya.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut ada kebocoran anggaran negara sebesar Rp 500 triliun per tahun. Luhut menyebut, pernyataan tersebut adalah bohong.
"Saya pikir berlebihan, bocor pasti memang ada yang bocor, tapi kalau dibilang berlebihan itu sama sekali tidak. Ndak betul itu, bohong itu," jelas Luhut kepada wartawan, Jum'at (8/2).
Ia bahkan menantang, agar Prabowo dapat membuktikan pernyataan itu, jika dianggap sesuatu yang benar. Namun, pihaknya tetap akan bersikap santai karena memang hal tersebut dianggap Luhut sebagai sesuatu yang bohong.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini