Protes Puisi Fadli Zon, Massa Santri Tumplek Blek di Alun-alun Kudus

Protes Puisi Fadli Zon, Massa Santri Tumplek Blek di Alun-alun Kudus

Akrom Hazami - detikNews
Jumat, 08 Feb 2019 15:29 WIB
Aksi para santri di Kudus protes puisi Fadli Zon. Foto: Akrom Hazami/detikcom
Kudus - Massa yang terdiri dari para santri se-Kabupaten Kudus turun ke jalan mendoakan kiai sebagai bentuk protes atas puisi Fadli Zon 'Doa yang Tertukar, di Alun-alun Kudus, siang ini. Alun-alun dari depan Masjid Agung hingga pendapa ditutup.

Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) menyeruak ke dalam barisan yang disiapkan di depan pendapa Pemkab Kudus sejak siang bakda Salat Jumat. Hingga pukul 14.30 WIB, puluhan santri yang masih berdatangan, Jumat (8/2/2019).

Acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Santri putra berpakaian baju putih, sarung, dan berpeci. Santri putri mengenakan baju muslim warna putih. Mereka duduk lesehan di atas jalan aspal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejumlah tulisan bernada memprotes Fadli Zon dibawa santri. Seperti Mencela Ulama adalah Dosa Besar, Penjarakan Fadli Zon, Kami Bersama Kyai, Doa Santri untuk Kiyai dan lainnya.

Aksi diisi dengan zikir bersama. Mereka hanyut dalam lantunan zikir dan selawat yang dipimpin Solikhul Hadi.


Aksi santri protes puisi Fadli Zon di Kudus.Aksi santri protes puisi Fadli Zon di Kudus. Foto: Akrom Hazami/detikcom

"Aksi ini diikuti 2.000 santri dari 15 pondok pesantren se-Kudus dan alumni santri," kata Muhammad Sa'roni, koordinator aksi kepada wartawan di sela-sela kegiatan.


Aksi ini berisikan zikir, tausiah, selawat dan doa untuk kiai. Menurutnya, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh sejumlah oknum elite politik yang menyudutkan kiai seperti KH Ma'ruf Amin, KH Yahya Cholil Tsaquf, Tuan Guru Bajang hingga KH Maemun Zubair.

"Hentikan sikap mencela kiai. Fadli Zon minta maaf dan bertaubat," kata Sa'roni.

Ada sekitar 150 orang polisi yang siaga di lokasi. Sampai pukul 15.00 acara masih berlangsung.

Sebelumnya, Fadli Zon membuat puisi berjudul 'Doa yang Ditukar' untuk menanggapi momen Mbah Moen yang salah ucap doa saat duduk di samping Jokowi menjadi perbincangan. Sejumlah pihak lantas mempertanyakan sosok 'kau' dalam puisi Fadli itu dan menganggap sosok 'kau' yang dimaksud adalah Mbah Moen.

Berikut puisi Fadli Zon:

DOA YANG DITUKAR

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral

kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads