Profesor LIPI Gelar Aksi Damai Tolak Reorganisasi

Profesor LIPI Gelar Aksi Damai Tolak Reorganisasi

Indra Komara - detikNews
Jumat, 08 Feb 2019 15:12 WIB
Aksi damai tolak reorganisasi LIPI (Foto: Indra Komara/detikcom)
Jakarta -

Para profesor dan peneliti LIPI menggelar aksi damai terkait ada reorganisasi. Mereka menyesalkan Kepala LIPI Laksana Tri Handoko yang melakukan kebijakan reorganisasi.

"LIPI adalah mata air bangsa, dia menjadi sumber dari air yang bersih, tapi apa yang terjadi sekarang kita lihat mata air itu jadi keruh, bagaimana sumber kehidupan itu jadi bagian dari masalah. Terus terang saya orang yang lama di LIPI, baru kali ini kita alami LIPI harus berdemo dan berjuang untuk dirinya sendiri," kata pengamat politik LIPI Dewi Fortuna Anwar dalam orasinya di kantor LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewi menyesalkan tersumbatnya jalur komunikasi antara Handoko dengan para profesor LIPI. Dia mengatakan LIPI tak bisa disamakan seperti mengelola pabrik.

"Mengelola tak bisa mengelola pabrik yang ada owner dan buruh, karena memiliki kepentingan hak berbicara. Kalau prosesnya tak transparan maka proses itu digugat, apalagi di LIPI yang isi orang pinternya banyak sekali. Jadi ini kita ingin mengembalikan marwah LIPI sebagai lembaga pengetahuan," ujarnya.

Dalam hal ini peneliti LIPI menyayangkan adanya kebijakan reorganisasi berdasarkan Perka LIPI No.1/2019. Para peneliti melihat kebijakan tersebut tanpa visi misi yang jelas dan tidak humanis.

"Tak perlu ada demo kalau aspirasi bisa diterima dengan baik. Ini kita di sini berarti ada yang sangat salah dan ini saya kira apapun yang jadi masalah kita ada di sini menunjukkan ada yang sangat keliru di LIPI," ujar Dewi.

Senada dengan Dewi, peneliti utama LIPI Bandung Goib Wiranto juga menyayangkan sulitnya melakukan komunikasi membahas kebijakan reorganisasi.

"Karena tujuan kita ke sini untuk perbaiki LIPI. Saluran komunikasi kita seperti bicara dengan tembok," ucapnya.

Usai berorasi, para peneliti ini melakukan pertemuan dengan Handoko di ruangan Auditorium LIPI. Dalam pertemuan ini Handoko menyampaikan adanya aduan ke DPR sebelum ada pembicaraan internal.



"Saya mohon maaf kalau ada komunikasi kurang pas silakan ditegur apalagi ada peneliti senior silakan ditegur saya terima. Itu yang saya berusaha perbaiki. Kemudian kedua saya mohon maaf atas keterlambatan SK, memang itu menimbulkan ketidakpastian teman-teman mau ditempatkan di mana," ujarnya kepada para senior LIPI.

"Sehingga dari satker layanan itu memerlukan waktu cukup lama karena harus ditanyakan ke yang bersangkutan. Apalagi ada yang ingin pindah. Apapun alasannya karena kita ingin disesuaikan setiap orang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi," lanjut Handoko.

Hingga saat ini pertemuan masih berlangsung. Para peneliti diberi kesempatan bertanya ke Handoko terkait permasalahan di tubuh LIPI.

(idn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads