"Kita mendapatkan hoax atau disinformasi yang terpola, sistematis, yang dialamatkan untuk menjatuhkan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ujar anggota tim Gerakan Tangkal Fitnah, Hendrasmo, di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).
GTF menyebutkan provinsi yang terpapar hoax adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Banten, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan lima provinsi rawan terpapar hoax adalah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Menurut Hendrasmo, penyebaran hoax dilakukan dengan pola penyebaran berulang-ulang.
"Pertama isu PKI, anti-Islam, kriminalisasi ulama, TKA asing, China, utang luar negeri, pengangguran dan barang mahal, juga terkait penyelenggaraan pemilu," lanjutnya.
Sementara itu, anggota Direktorat Program dan Informasi Politik TKN Muhammad Syihabuddin menyatakan TKN aktif bersama TKD melaporkan hoax ke pihak berwenang, yakni Polri dan Kemenkominfo.
Menurut Syihabuddin, serangan hoax tidak hanya ditujukan kepada pasangan calon, tapi juga kepada pemerintah.
"Serangan hoax bukan hanya untuk Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf, tapi juga pembantunya, para menterinya, salah satunya sering menjadi bullying adalah Kemenag," lanjutnya.
Saksikan juga video 'Berantas Hoax, Menkominfo Teken MoA Bersama KPU dan Bawaslu':
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini