"Saya kira kita harus buat istilah-istilah yang jangan menakutkan begitu. Genderuwo itu kan menakutkan," ujar Ma'ruf di sela kegiatan safari kampanyenya di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (7/2/2019).
Istilah 'genderuwo' itu memang sebelumnya dilontarkan calon presiden (capres) nomor urut 02 itu lantaran kesulitan mendapatkan pinjaman di bank. Namun Ma'ruf menyebut segala kesulitan dapat diselesaikan dengan cara baik-baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan apa ya, bombastis begitu genderuwo. Sontoloyo kan Pak Jokowi bilang jangan kita berpolitik genderuwo, jangan berpolitik sontoloyo, itu kan tidak baik buat suasana menajdi tidak kondusif," imbuh Ma'ruf.
Pernyataan Prabowo itu disampaikannya dalam pidato di acara HUT Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ke-20. Prabowo curhat soal biaya politiknya yang harus paket hemat alias 'pahe' karena mengaku kesulitan melakukan pinjaman uang di bank.
"Dari awal kita akui kita paket hemat, saya mau dagang aja sulit. Aku nggak bisa banyak pinjaman uang di bank. Di luar negeri aja susah. Sandi juga," kata Prabowo di Hall Sport Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).
Prabowo kemudian menanyakan negara ini milik siapa. Dia lalu menyinggung 'genderuwo'. "Ini negara punya siapa? Punya genderuwo katanya ini. Punya genderuwo," ucap Prabowo.
Saksikan juga video 'Praktisi sebut Ada Tiga 'Genderuwo' Ekonomi, Maksudnya?':
(eva/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini