Ma'ruf Tanggapi Sebutan 'Genderuwo': Jangan Buat Istilah Menakutkan

Ma'ruf Tanggapi Sebutan 'Genderuwo': Jangan Buat Istilah Menakutkan

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 07 Feb 2019 18:13 WIB
Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin (Foto: Eva Safitri/detikcom)
Bukittinggi - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin meminta agar tidak ada istilah-istilah menyeramkan seperti yang dilontarkan Prabowo Subianto. Apa itu?

"Saya kira kita harus buat istilah-istilah yang jangan menakutkan begitu. Genderuwo itu kan menakutkan," ujar Ma'ruf di sela kegiatan safari kampanyenya di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (7/2/2019).

Istilah 'genderuwo' itu memang sebelumnya dilontarkan calon presiden (capres) nomor urut 02 itu lantaran kesulitan mendapatkan pinjaman di bank. Namun Ma'ruf menyebut segala kesulitan dapat diselesaikan dengan cara baik-baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seharusnya tentu gimana kita memperbaiki kalau masih ada yang belum baik, kalau misalnya ada kesulitan bagaimana cara mempermudah, membuat konsep lebih mudah, lebih realistis," ucapnya.




"Itu kan apa ya, bombastis begitu genderuwo. Sontoloyo kan Pak Jokowi bilang jangan kita berpolitik genderuwo, jangan berpolitik sontoloyo, itu kan tidak baik buat suasana menajdi tidak kondusif," imbuh Ma'ruf.

Pernyataan Prabowo itu disampaikannya dalam pidato di acara HUT Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) ke-20. Prabowo curhat soal biaya politiknya yang harus paket hemat alias 'pahe' karena mengaku kesulitan melakukan pinjaman uang di bank.

"Dari awal kita akui kita paket hemat, saya mau dagang aja sulit. Aku nggak bisa banyak pinjaman uang di bank. Di luar negeri aja susah. Sandi juga," kata Prabowo di Hall Sport Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2/2019).

Prabowo kemudian menanyakan negara ini milik siapa. Dia lalu menyinggung 'genderuwo'. "Ini negara punya siapa? Punya genderuwo katanya ini. Punya genderuwo," ucap Prabowo.


Saksikan juga video 'Praktisi sebut Ada Tiga 'Genderuwo' Ekonomi, Maksudnya?':

[Gambas:Video 20detik]

(eva/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads