"Ya itu di 2014. Tapi zaman sudah berubah," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di aula Hotel Bintang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).
Hasto tak memungkiri pada 2014 suara Prabowo memang unggul di Jabar. Namun, pada Pilpres 2019 ini, arah suara mulai berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat Jabar juga melihat kemajuan-kemajuan di bawah kepemimpinan Jokowi. Kami optimistis. Dari Cianjur saja targetkan 60 persen. Apalagi daerah-daerah seperti Pantura, Majalengka, Bandung, yang merupakan basis kekuatan PDIP. Bertambah dengan Golkar, PPP, maka gerak kemenangan semakin kuat," tuturnya.
Sebelumnya, BPD Prabowo-Sandiaga menepis pernyataan Hasto terkait Jabar yang diklaim sebagai kandang Jokowi. BPD Prabowo-Sandiaga menegaskan bahwa dukungan masyarakat ke Jabar ke Prabowo-Sandiaga justru semakin kencang.
Selain itu, menurut BPD, suara dukungan terus berdatangan. Salah satunya dari masyarakat yang pada Pilpres 2014 lalu memilih golput mulai tertarik untuk mendukung pasangan 02.
"Lima tahun lalu, golput banyak. Mereka yang golput itu sebagian besar yang kecewa dengan kondisi saat ini dan mulai mendukung Prabowo-Sandi. Itu fakta-fakta terbaru," ucap Wakil Ketua BPD Prabowo-Sandi Jabar, Abdul Hadi Wijaya, saat dihubungi hari ini.
Simak Juga 'Koalisi Masyarakat sipil Tegaskan Golput Hak Ekspresi Politik yang Sah':
(mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini