Disdik Salatiga Sidak Buku Ajar yang Sebut NU 'Organisasi Radikal'

Disdik Salatiga Sidak Buku Ajar yang Sebut NU 'Organisasi Radikal'

Aji Kusuma Admaja - detikNews
Kamis, 07 Feb 2019 15:19 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Yuni Ambarwati. Foto: Aji Kusuma Admaja/detikcom
Salatiga - Heboh penyebutan NU sebagai 'organisasi radikal' di buku ajar telah dilaporkan kepada Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy. Dinas Pendidikan Kota Salatiga telah mendata buku-buku ajar yang menuliskan hal itu.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi instruksi darurat dari Mendikbud pasca pelaporan yang dilayangkan oleh PBNU.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Yuni Ambarwati, mengaku tindakan yang dilakukan hanya sebatas memantau dan mendata. Mengenai putusan untuk menarik buku yang beredar, ia menunggu instruksi dari pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menemukan hal serupa, tetapi dengan konteks bahwa pada tahun 1920 hingga 1927 menyatakan bahwa NU, PNI, PKI dan PI termasuk sebagai organisasi radikal yang tidak kooperatif terhadap Belanda. Jadi memang sewajarnya demikian organisasi pergerakkan rakyat dalam melawan Belanda," jelas Yuni kepada detikcom, Kamis (7/2/2019).

Lebih lanjut Yuni menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan penelusuran data di lapangan untuk memastikan berapa jumlah buku yang memuat unsur penyebutan NU sebagai 'organisasi radikal'. Hal ini dilakukan sejak hari ini, melalui penugasan terhadap para pengawas sekolah di Salatiga.


"Sidak ini hanya untuk menemukan data dan mencari konteks penyebutan radikal yang dimaksud. Bukan untuk menyita atau menarik buku tersebut tetapi hanya sebatas pendataan," jelas Yuni.

Hingga siang ini, Disdik Salatiga sudah menemukan satu buku penyebutan NU sebagai 'organisasi radikal' pada era kolonial. Buku tersebut ditemukan pada buku ajar kelas 5 Sekolah Dasar.

"Semua data yang kami temukan nanti kami rangkum. Insya Allah besok saat Rembugnas dengan Pak Menteri akan kami sampaikan terkait temuan kami di lapangan," tandas Yuni. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads