Hal tersebut disampaikan juru bicara BPN Suhendra Ratu Prawiranegara saat diskusi di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019). Suhendra menjelaskan, berdasarkan Perpres Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, ada berbagai sub-bidang infrastruktur, yang meliputi transportasi, jalan, pengelolaan air minum dan air bersih, bidang persampahan, energi, serta telekomunikasi.
"Nah ini terbagi lagi. Misalnya di bidang jalan, infrastrukturnya pembangunan jalan tol dan jalan bukan tol, jalan nasional dan lain-lainnya. Kemudian tentang transportasi, ada tentang airport, bandara, ada tentang pelabuhan dan lain-lain. Jadi infrastruktur tidak hanya jalan tol. Sementara yang selalu dibanggakan adalah jalan tol," ujar Suhendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Suhendra, inisiasi pembangunan jalan tol sudah ada sejak zaman pemerintahan Presiden Soeharto. Bahkan, disebutnya, pembangunan 24 ruas jalan tol sudah diumumkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ya itu hak dia (Jokowi) untuk mengaku-aku (hasil kerja pembangunan tol), tapi kan kita punya data, kita punya fakta. Saya pelaku, saya duduk di dalam pemerintahan dari era Megawati. Saya tahu tentang (Tol) Cipularang, saya tahu bagaimana (Tol) Cipali pada era SBY dibangun," ucapnya.
Suhendra mengatakan pemerintahan Prabowo-Sandi jika terpilih nanti tidak hanya akan fokus pada pembangunan jalan tol, tetapi juga infrastruktur publik lain.
"Ya, infrastruktur publik yang katakanlah menyentuh langsung tentang hajat hidup, misalnya tadi, tentang air. Air bersih kita krisis, kita akan fokus ke sana. Kemudian yang kedua tentang persampahan, itu kan sudah menjadi persoalan yang rumit juga. Bagaimana infrastruktur tentang persampahan? Masih sangat minim," tutur Suhendra.
Senada dengan Suhendra, jubir Prabowo-Sandi bidang pertanian, Agnes Marcellina, mengatakan pembangunan jalan tol tidak berdampak pada daerah pertanian. Pasalnya, jalan tol yang kebanyakan dibangun di perkotaan tidak menyentuh hingga jalan-jalan desa.
"Tetapi yang kita rasakan saat ini dampaknya kepada daerah-daerah pertanian itu nggak ada. Kenapa? Karena yang menjadi gembar-gembor dari pemerintahan sekarang ini adalah pembangunan jalan tol. Pembangunan jalan tol ini kan di perkotaan, atau menghubungkan dari satu kota, provinsi ke provinsi yang lain. Nah bagaimana dengan masyarakat pertanian, perikanan, itu nggak ada dampaknya," jelas Agnes.
"Padahal ke depan ini ya harus berdampak pula bagaimana infrastruktur ini dibangun untuk menyederhanakan atau memudahkan produksi ini bisa terdistribusi dengan baik dari satu daerah ke daerah yang lain," pungkasnya.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (azr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini