"Sangat potensial, bersama OK OCE kita kembangkan untuk pelatihan pendampingan pemasaran dan juga ke depan kualitas barang siap untuk diekspor," kata Sandiaga saat berkunjung ke Kampung Batik Laweyan, Solo, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (5/2/2019).
Dia mengatakan, komoditas batik asal Laweyan bisa menjadi inspirator bagi produk lain karya anak bangsa untuk mampu menggerakkan ekonomi. Menurut Sandiaga, langkah tersebut menjadi prioritas khusus bagi Prabowo-Sandiaga untuk membuka lapangan kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, kali ini kami ingin berjuang bersama para pengrajin batik untuk merealisasikan agar bangsa yang kaya raya ini sejahtera, adil, dan makmur. Mestinya sekaligus menggunakan kesempatan ini sebagai peluang devisa ekspor," katanya.
Sandiaga juga melihat para pembatik di Laweyan terus bersemangat membangkitkan produk yang bisa jadi unggulan untuk menggerakkan ekonomi rakyat juga menjadi lokomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
"Saya melihat bahwa di sinilah kebangkitan Serikat Dagang Islam pada saat prakemerdekaan," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai gagalnya program OK OCE di DKI Jakarta, Sandiaga mengklaim statistik menunjukkan program tersebut berhasil menurunkan angka pengangguran.
"Dari data statistik, total pendaftar 60 ribu UMKM dan yang ikut sebanyak 50 ribu UMKM. Sedangkan yang punya izin usaha mikro kecil yang diterbitkan 15 ribu UMKM," katanya. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini