Lalu bagaimana data hoax? Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Januari ini mendeteksi hoax yang menyebar di internet. Bukan main-main, dalam satu bulan dideteksi ada 175 hoax yang tersebar.
Jumlah hoax dalam sebulan ini meningkat sekitar 14 kali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Diketahui sebelumnya, Kominfo mendeteksi hoax di Agustus-Desember 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hoax yang tersebar tersebut berisi berbagai macam isu seperti bencana alam, kriminalitas, kecelakaan, SARA, hingga terkait politik. Kominfo merinci hoax-hoax tersebut perhari. Dari data yang dikumpulkan Kominfo, di bulan Januari tak ada hari tanpa hoax.
Beberapa hoax yang sempat mengemuka di Januari di antaranya hoax 7 kontainer surat suara sudah dicoblos ada di Pelabuhan Tanjung Priok yang ramai tersebar pada 2 Januari. Sebagaimana diketahui, KPU bersama Bawaslu dan pihak terkait lainnya langsung melakukan pengecekan di lapangan. Namun tak ditemukan sama sekali. Dan KPU menegaskan saat itu belum mencetak surat suara sehingga mustahil ada surat suara yang sudah dicoblos.
Selain itu juga beredar hoax yang menyebutkan Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia. Terkait isu ini, pihak keluarga langsung memberi klarifikasi. Kenyataannya, Arifin Ilham saat itu dirawat di RS Cipto Mangunkusumo hingga akhirnya melanjutkan perawatan ke Malaysia.
Hoax lain yang juga ramai dibahas ialah soal polemik ijazah Jokowi. Hoax ini diembuskan dengan narasi ijazah SMA Jokowi palsu karena SMA Negeri 6 Solo baru berdiri tahun 1985. Sementara di ijazah, Jokowi lulus 1980. Ternyata, SMAN 6 Solo sebelumnya bernama SMPP yang berdiri pada November 1975. Kepala SMAN 6 Solo Agung Wijayanto menegaskan ijazah Jokowi asli. Dia juga mengatakan Jokowi merupakan lulusan SMAN 6 Solo.
(Judul berita ini dimutakhirkan pukul 18.26 WIB. Ada kesalahan menghitung jumlah hoax yang diidentifikasi Kominfo.)
(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini