.webp)
Banyaknya kantong plastik yang menimbun di sekitar permukiman rumah warga yang tentunya berdampak dalam menimbulkan berbagai penyakit. Salah satunya DBD akibat genangan air dari timbunan sampah plastik dan botol yang tak di daur ulang.
Bukan hanya itu, sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies yang 40% di antaranya adalah mamalia laut dan 44% spesies burung laut. Hal tersebut berdasarkan penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati pada 2016.
Untuk mengatasi masalah plastik ini, berbagai pihak pun turun tangan membuat gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik. Salah satunya adalah gerakan #BhayPlastik yang diinisiaisi oleh Telkomsel.
Melalui tagar #BhayPlastik di media sosial, Telkomsel mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk turut ambil bagian dengan membagikan pengalaman dalam melakukan gerakan mengurangi pemakaian sampah.
"Kami percaya bahwa perubahan yang besar dapat dimulai dari sebuah aksi yang sederhana. Melalui #BhayPlastik, Telkomsel ingin memberikan perubahan besar bagi lingkungan dengan mengajak semua orang untuk mulai mengubah kebiasaan sehari-hari dalam penggunaan plastik," ungkap Manager Loop Brand & Communications yang juga sebagai lead project dari #Bhayplastik, Diko Julian dalam keterangan tertulis.
 Manager Loop Brand and Communications, Diko Julian, dan Manager Branch Telkomsel Lampung, Asep Jalaluddin, serta tim Telkomsel, saat pembukaan gerakan #Bhayplastik di Kota Lampung (Foto: dok. Telkomsel) |
Semua orang dapat berpartisipasi dengan melakukan aksi sederhana seperti mendaur ulang plastik bekas menjadi barang bermanfaat, mengganti penggunaan plastik sekali pakai seperti gelas/botol, tas, dan sedotan plastik dengan tumbler, tote bag, stainless straw, dan lain-lain.
Untuk mengajak lebih banyak lagi masyarakat yang terlibat dalam gerakan sosial #BhayPlastik, Telkomsel juga menggelar roadshow bertajuk 'Join The Movement, #BhayPlastik' di 11 kota yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya ada Kota Lampung. Melalui roadshow #BhayPlastik yang diadakan di Lapangan TSO, Minggu (3/2) juga melibatkan masyarakat dan beberapa komunitas-komunitas pencinta lingkungan di Lampung.
Pada acara ini, puluhan peserta dari berbagai komunitas tersebut mengikuti berbagai kegiatan seperti Trash Run, yakni lari santai atau fun run yang dilakukan sembari mengambil sampah di sepanjang jalur lari. Aktivitas ini bertujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat sekitar bahwa semua orang bisa berkontribusi dalam gerakan peduli lingkungan dalam berbagai aktivitas yang dilakukan.
 Pemasangan gelang simbolis sebagai bukti yang mendukung gerakan #bhayplastik bersama Telkomsel. (Foto: dok. Telkomsel) |
Selain itu, ada juga Plastalk yang merupakan kegiatan edukasi mengenai bahaya sampah plastik dan cara mengubah plastik bekas menjadi karya yang berguna dan bernilai ekonomis. Hot Bottles Recycle Company pun hadir untuk memberikan edukasi sekaligus mini workshop kepada peserta dengan mengubah botol-botol yang telah dikumpulkan saat Trash Run menjadi karya seni miniatur sepeda motor.
Acara ini ditutup dengan kegiatan Plastic Police yaitu peserta ikut memberikan tote bag gratis kepada konsumen yang datang ke convenience store untuk digunakan sebagai pengganti kantong plastik belanja.
Sebelumnya, roadshow #BhayPlastik telah singgah di Bogor, Medan, Serang, Manado, Semarang, Cirebon, Malang, dan Lampung. Selanjutnya, roadshow #BhayPlastik akan digelar di Balikpapan, Pekanbaru, dan Makassar.
Untuk mendapatkan informasi terkini tentang kegiatan sosial #BhayPlastik, cukup mem-follow Instagram @Telkomsel dan mengunjungi situs resminya di sini. Jangan lupa juga untuk post aksimu dengan tagar #BhayPlastik dan follow @Telkomsel di media sosialmu. Yuk, mulai berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik!
