"Belajar husnudzon, jangan terbiasa suudzon. Saya mengajak kita melihat konteks pembicaraan ya, jadi jangan pembicaraan itu dipelintir, dipotong," ungkap juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Meutya Hafid, kepada wartawan, Selasa (5/2/2019).
Kubu Prabowo-Sandiaga mencurigai ada sesuatu di balik pujian Jokowi ke Ratna Sarumpaet yang sebelumnya merupakan juru kampanye nasional mereka. Kecurigaan muncul karena Jokowi tiba-tiba memuji Ratna yang kini dijauhi oleh pihak 02 lantaran dibohongi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Golkar ini meminta semua pihak tidak berlebihan dalam menyikapi pernyataan Jokowi. Meutya juga menyoroti soal perubahan sikap Jokowi yang langsung menjadi atensi pihak Prabowo-Sandiaga.
"Saya menyarankan agar semua pihak tidak terlampau panik dan mudah mendramatisir pernyataan-pernyataan. Memang sebelumnya Pak Jokowi lebih banyak diam, sekarang saat Pak Jokowi bersuara sepertinya langsung mendapat atensi kubu 02. Tidak apa juga, kami welcome saja," kata anggota Komisi I DPR itu.
"Pak Jokowi pada prinsipnya hanya ingin mengingatkan dari kasus Ratna kita melihat bahwa ada dugaan kuat pola pola berita bohong, hoax telah mewarnai pemilu kita. Beliau melawan itu. Jika terjadi di negara lain ya sudah, tapi jangan dibawa ke Indonesia," sambung Meutya.
Meutya mengimbau pihak rival untuk bersaing secara sehat. Apalagi pemilihan umum sudah di depan mata.
Baca juga: Acungan Jempol Jokowi untuk Ratna Sarumpaet |
"April semakin dekat, kami ingin bersaing sehat, kami sendiri fokus pada kerja darat saat ini," tegasnya.
Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, sebelumnya mengaku heran mengapa kini Jokowi memuji-muji Ratna Sarumpaet yang akibat kebohongannya, kini terjerat kasus hukum dan ditahan. Politikus Partai Gerindra itu mengklaim publik punya beragam pertanyaan setelah Jokowi memuji Ratna.
"Kami kan korban penipuan Mbak Ratna ya, jadi pihak kami, BPN 02, adalah korban penipuan Mbak Ratna. Pak Prabowo, Pak Amien, dan seluruh BPN ini korban penipuan Mbak Ratna. Tiba-tiba Pak Jokowi memuji-muji Mbak Ratna jujur, 'saya sudah kenal lama', 'saya tahu beliau jujur'," ujar Andre, Senin (4/2).
"Dalam penyelidikan Polri selama ini, Mbak Ratna dianggap nggak melibatkan kami. Dulu kan didorong, dihubung-hubungkan kami yang membangun skenario kan. Ternyata, melalui penyelidikan Polri, tidak ada ditemukan keterlibatan BPN membangun skenario ini. Ternyata murni permainan Mbak Ratna sendiri. Ini yang menarik. Jadi ada pertanyaan dari masyarakat dan publik, apakah ada yang mendesain kami dijebak Mbak Ratna?" tambah dia.
Simak Juga 'Terungkap! Alasan Ratna Tetap Mendekam di Balik Jeruji Polda':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini