Pengurus kelenteng membersihkan patung dewa-dewa dan bangunan kelenteng pada Senin (4/2/2019). Tidak hanya itu, puluhan lilin besar yang berasal dari kiriman warga sudah berdatangan sebagai tanda doa warga Tianghoa.
"Lilin yang dinyalakan untuk memberkati keluarga aman sentosa dan lilin lainnya dinyalakan untuk memberikan kekayaan berlimpah," kata salah seorang warga, Hartono saat ditemui di kelenteng.
Lilin setinggi sekitar 1 meter ini berwarna merah dan terdapat ukiran naga besar yang menutupi tubuh lilin ini. Di bagian dalam kelenteng, juga banyak dupa yang terbakar dan pohon doa yang berisi harapan masyarakat.
Sementara itu, pakaian yang menutup patung Dewi Xian Ma, patung dewa pengobatan Bao Sheng Da Di dan patung dewa rezeki Wu Lu Cai Shen juga ikut diganti.
"Semua kita bersihkan, biar suasananya lebih bagus. Karena tamu-tamu banyak datang bukan cuma agama Buddha yang
datang, agama lain pun juga datang karena kelenteng ini milik bersama. Karena kita di Makassar toleransinya sangat besar," kata Humas kelenteng Xian Ma, Robbyanto Rusli.
Imlek menurut Robby menjadi momen silaturahmi warga dengan seluruh warga masyarakat Kota Makassar. Siapa pun dapat berpartisipasi atau sekadar menyaksikan perayaan Imlek ini.
"Kelenteng terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum yang ingin berbagi kebahagiaan dan suka cita. Saudara-saudara kita banyak yang datang, karena mereka ingin tahu tradisinya orang keturunan. Karena lagi-lagi toleransi sangat besar. Imlek sama dengan pesta rakyat," kata Robby. (fiq/fdn)











































