Bagi BPN, Agresivitas Jokowi Jadi Tanda Penurunan Elektabilitas

Bagi BPN, Agresivitas Jokowi Jadi Tanda Penurunan Elektabilitas

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 04 Feb 2019 12:46 WIB
Dradjad Wibowo (Dok. Pribadi)
Jakarta - Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dradjad Wibowo, malah senang dengan agresivitas Jokowi menyerang lawan. Bagi Dradjad, serangan itu mengkonfirmasi penurunan elektabilitas Jokowi.

"Saya malah senang dengan serangan dan tuduhan yang bertubi-tubi seperti itu karena hal ini menjadi pembenaran terhadap hasil survei internal yang dilakukan oleh salah satu parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi," kata Dradjad kepada wartawan, Senin (4/2/2019).


Hasil survei itu, kata Dradjad, adalah penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, masih kata Dradjad, sebulan yang lalu elektabilitas pasangan 01 hanya beberapa persen di bawah 50 persen. Sementara itu, dia menambahkan, elektabilitas Prabowo-Sandi menunjukkan tren naik, bahkan sudah di atas 40 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sempat ragu, apa benar elektabilitas pak Jokowi di bulan Desember/Januari sudah di bawah 50 persen. Karena jika benar, kok tidak ada perubahan strategi dan taktik kampanye dari pasangan 01. Biasanya calon yang elektabilitasnya menurun akan lebih agresif menyerang pesaingnya," ulasnya.

"Ternyata sekarang serangan itu sangat gencar. Berarti, telah terjadi perubahan strategi dan taktik. Hal ini mengkonfirmasi hasil survei di atas. Jadi saya malah menyambut baik serangan tersebut, he-he...," imbuh politikus PAN ini.


Mengenai isi serangan Jokowi, Dradjad menyatakan, soal konsultan asing adalah hoax atau fitnah. Dia menegaskan tidak pernah melihat ada konsultan asing hadir dalam rapat-rapat di Hambalang maupun Kertanegara.

"Kalau dalam acara terbuka seperti pidato kebangsaan, memang ada beberapa bule/asing yang hadir. Mereka adalah kenalan Mas Bowo (Prabowo). Malah dalam pidato kebangsaan di Senayan beberapa waktu lalu, beberapa diplomat negara maju juga hadir. Jadi mereka tamu, bukan konsultan," pungkasnya. (mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads