"Saya malah senang dengan serangan dan tuduhan yang bertubi-tubi seperti itu karena hal ini menjadi pembenaran terhadap hasil survei internal yang dilakukan oleh salah satu parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi," kata Dradjad kepada wartawan, Senin (4/2/2019).
Hasil survei itu, kata Dradjad, adalah penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Bahkan, masih kata Dradjad, sebulan yang lalu elektabilitas pasangan 01 hanya beberapa persen di bawah 50 persen. Sementara itu, dia menambahkan, elektabilitas Prabowo-Sandi menunjukkan tren naik, bahkan sudah di atas 40 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata sekarang serangan itu sangat gencar. Berarti, telah terjadi perubahan strategi dan taktik. Hal ini mengkonfirmasi hasil survei di atas. Jadi saya malah menyambut baik serangan tersebut, he-he...," imbuh politikus PAN ini.
Baca juga: Rusia Bantah Ikut Campur Pemilu di Indonesia |
Mengenai isi serangan Jokowi, Dradjad menyatakan, soal konsultan asing adalah hoax atau fitnah. Dia menegaskan tidak pernah melihat ada konsultan asing hadir dalam rapat-rapat di Hambalang maupun Kertanegara.
"Kalau dalam acara terbuka seperti pidato kebangsaan, memang ada beberapa bule/asing yang hadir. Mereka adalah kenalan Mas Bowo (Prabowo). Malah dalam pidato kebangsaan di Senayan beberapa waktu lalu, beberapa diplomat negara maju juga hadir. Jadi mereka tamu, bukan konsultan," pungkasnya. (mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini