"Kalau kubu 02 menyesalkan tindakan itu, artinya justru mereka inginnya ASN itu tidak netral? Saya mempertanyakan komitmen mereka terhadap ASN yang seharusnya netral," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Kritikan itu sebelumnya disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno dan Partai Gerindra. Mereka menilai pernyataan Rudiantara kepada salah satu pegawainya itu bahaya dan karena emosi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus dilihat secara utuh apa yang disampaikan Pak Rudiantara. Beliau justru menegaskan agar para ASN ini netral. ASN jangan mengkampanyekan salah satu pasangan tertentu. Salah satu ASN kan jelas-jelas mengkampanyekan pasangan tertentu," katanya.
"Pak Rudiantara menegaskan supaya ASN itu netral karena dia digaji oleh uang negara. Jangan menggunakan jabatannya sebagai ASN untuk kepentingan politik," imbuh Ace.
Pernyataan Rudiantara bermula saat dia meminta pegawainya memilih satu di antara dua desain stiker, Kamis kemarin (31/1). Konteksnya sebetulnya bukan mengenai pilihan di Pilpres 2019, melainkan memang melalui voting sorakan terdengar lebih banyak yang memilih desain nomor 2 yang berwarna putih.
Seorang pegawai yang memilih desain nomor 2 lalu ditanya alasannya oleh Rudiantara. Pegawai itu lalu memberi jawaban yang mengarah ke Pilpres. Saat pegawainya itu kembali ke tempat, terlontarlah pertanyaan dari Rudiantara 'yang gaji kamu siapa'.
Kebetulan di Pilpres 2019, pasangan nomor 02 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan Presiden Jokowi yang merupakan petahana dan berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 01. (mae/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini