"Itulah karena ini grasa-grusu, pemerintahan ini kan memang pemerintahan amatiran ya," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Dia juga mengkritik imbauan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' di bioskop itu. Fadli mengaku heran dengan alasan demi memperkukuh nasionalisme yang disebutkan Imam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Fadli makin yakin Indonesia butuh perubahan. Ia mengatakan perlu ada pergantian pemimpin.
"Terlalu banyak yang kayak begini, yang menunjukkan saya kira memang harus segera diganti. Karena Indonesia 260 juta (penduduk) tidak bisa dipimpin secara amatiran seperti ini," sebut Fadli.
Surat imbauan pemutaran 'Indonesia Raya' itu diteken Menpora Imam Nahrawi di Jakarta pada Rabu, 30 Januari 2019. Surat ditembuskan kepada Menko PMK, Menkominfo, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif.
Hari ini, surat itu dinyatakan dicabut. Pencabutan imbauan ini berdasarkan sejumlah pertimbangan dan penolakan dari sejumlah pihak.
"Alhamdulillah, surat himbauan ttg menyanyikan lagu Indonesia Raya di setiap jelang pemutaran film di bioskop sudah dicabut. Hal itu atas dasar berbagai pertimbangan dan juga krn resistensi dan kegaduhannya yang sangat tinggi. Mohon maaf. Wass," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto lewat akun Twitter-nya @gsdewabroto.
Saksikan juga video 'Soal Wacana Nyanyikan ''Indonesia Raya'' di Bioskop, Boy William: Good!':
(tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini