4 Fakta Buni Yani

4 Fakta Buni Yani

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 31 Jan 2019 20:03 WIB
Buni Yani (Marlinda Oktavia/detikcom)
Jakarta - Buni Yani diminta datang untuk memenuhi panggilan eksekusi pada Jumat, 1 Februari 2019, besok. Ada beberapa fakta tentang Buni Yani.

Buni Yani lahir di Lombok Timur pada Mei 1969. Dia menikah dengan Mimin Rukmini. Keduanya dikaruniai dua anak.

Berikut empat fakta Buni Yani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



1. Pernah Tinggal di Amerika Serikat

Buni Yani kuliah di Fakultas Sastra Inggris Universitas Udayana, Denpasar. Kemudian dia tinggal di Ohio, Amerika Serikat, sejak 2000 hingga 2012 untuk memperoleh gelar Master of Arts dalam studi Asia Tenggara dari Ohio University.

2. Pernah Jadi Jurnalis

Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Buni Yani pernah bekerja sebagai jurnalis pada 1996 hingga 1999. Buni bekerja untuk Voice of America (VOA) dan Australian Associated Press (AAP). Dia menulis tentang isu-isu di Asia Tenggara.

3. Dosen

Buni pernah bekerja sebagai dosen di London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, sejak 2004.



4. Eksekusi

Terbaru, Buni Yani dipanggil untuk memenuhi panggilan eksekusi Kejari Depok. Panggilan vonis itu disampaikan karena dia divonis bersalah terkait posting potongan video Ahok saat menjadi Gubernur DKI pada 6 Oktober 2016.

Eksekusi ini terkait Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi Buni Alhasil, Buni Yani tetap dihukum 18 bulan penjara.

Kasus bermula saat Buni mengunggah penggalan video pidato Ahok yang saat itu menjadi Gubernur DKI saat menyinggung Al-Maidah ayat 51 di Pulau Pramuka. Ia juga menambahkan caption di unggahan di medsosnya. Posting-an potongan video dengan caption-nya itu membuat Buni Yani dilaporkan ke polisi dengan pasal UU ITE.

Terhadap ini, Buni Yani meminta eksekusinya oleh Kejari Depok ditangguhkan. Buni Yani berencana mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung (MA) atas putusan kasasi.

Jaksa Agung M Prasetyo menyarankan Buni Yani menunjukkan komitmennya saja dengan datang ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok, besok. Buni diminta tidak perlu mencari-cari alasan agar eksekusi segera dilakukan.

(nwy/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads