"Program pemberian ambulans ini merupakan bentuk kepedulian kami di bidang kesehatan, karena melihat tingginya kebutuhan masyarakat yang berada jauh dari perkotaan," ujar General Manager Pertamina MOR V, Ibnu Chouldum dalam keterangan tertulis, Kamis (31/1/2019).
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program CSR Pertamina. Ibnu menilai kelancaran operasional Pertamina tidak lepas dari dukungan masyarakat, sehingga Pertamina juga perlu memberikan wujud tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Salah satunya adalah memberi bantuan mobil ambulans ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu menambahkan, meskipun ambulans tersebut dikelola yayasan atau lembaga terkait, namun pada prinsipnya bantuan tersebut dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Ia pun berharap dengan adanya bantuan unit mobil ambulans ini, dapat meningkatkan akses kesehatan masyarakat.
"Diharapkan dengan adanya ambulans ini bisa bermanfaat untuk masyarakat serta dapat membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu," jelasnya.
Bantuan mobil ambulans untuk wilayah Jawa Timur terdiri dari 9 penerima yaitu Desa Semambung-Gedangan-Sidoarjo, Lembaga Kesehatan PC NU Sidoarjo, Desa Tukerto-Deket-Lamongan, Pondok Pesantren Mambaus Sholihin-Manyar-Gresik, Desa Tiremenggal-Dukun-Gresik, Yayasan RUAS-Sukomulyo-Lamongan, Lembaga Pendidikan Ma'Arif NU-Lamongan.
Sementara 5 ambulans lainnya dialokasikan untuk wilayah Bali dan NTB yang diserahkan kepada Yayasan Gumi Suci Lestari-Badung-Bali, Yayasan Windu Cahya Gianyar-Bali, Yayasan Rukun Sudiasih-Denpasar-Bali, Yayasan Hasanah Muhtari-Lombok Timur-NTB dan Ponpes Nurul Madinah-Lombok Barat-NTB.
Untuk diketahui, CSR Pertamina meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, manajemen bencana maupun bantuan khusus.
Sementara itu menurut paparan Kementerian Kesehatan, jumlah penderita DBD di Jawa Timur tertinggi di Indonesia dengan 2.657 pasien dan 47 diantaranya meninggal, sampai dengan Selasa lalu. (prf/ega)