"Diketahui bahwa kapal ini tanpa awak, tanpa ABK, ini dimungkinkan putus dari induknya atau gandenganya kapal (mesin) besarnya," kata AKP Sunardi kepada wartawan di Pemalang, Selasa (29/1/2019).
Menurut Sunardi dugaan kapal tongkang bernomor lambung PST.115 Batam/GT. 4334 /6382i PPM 2014 /300 Feet itu terlepas dari induknya tersebut diperkuat dengan adanya seseorang yang menemuinya, pasca kabar terdamparnya kapal ini tersia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada Sunardi, Didik Pramono ini menjelaskan kapal tongkang yang terdampar akibat kapal induknya mengalami gangguan mesin. Mesin kapal induk mati di titik 16 mil dari bibir Pantai Tajungsari, Pemalang.
"Informasinya kondisi mesin mati, akibat tali penggeret terbelit di baling-baling kapal," papar Sunardi.
Namun demi keamanan, petugas tidak begitu saja mempercayainya. Hal itu mengingat orang yang bersangkutan tersebut tidak membawa surat-surat kapal. "Yang bersangkutan kembali pulang untuk mengurus surat-surat dulu, " kata Sunardi.
Sunardi belum bsia memastikan tujuan kapal induk menarik tongkang tanpa muatan tersebut. "Belum dipastikan tujuannya ke mana," pungkas Sunardi.
Pihaknya juga belum bisa memastikan, kapal tongkang ini akan dievakuasi kapan.
Sebelumnya diberitakan sebuah kapal tongkang terdampar di bibir Pantai Widuri tepatnya sekitar komplek Makam Syeh Maulana Syamsudin, Desa Widuri, Pemalang, Senin (28/01) kemarin.
Kapal Tongkang tersebut pertama kali dilihat oleh dua orang warga yang melihat kapal besar berwarna hitam yg terapung-apung di tengah laut sebelah utara Pantai Widuri. Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Sat Polair Polres Pemalang.
Dari hasil pengecekan Polair bersama TNI AL ternyata kapal dalam keadaan kosong dan tidak ada seorangpun awak di dalam kapal. Kapal tongkang bernomor lambung PST.115 Batam /GT. 4334 /6382i PPM 2014 / 300 Feet, panjang 115 meter dan nomor izin syahbandar nomor 3831/VI tgl 28-01-2019.
(mbr/mbr)