Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjelaskan dari data yang ada mayoritas warga yang terjangkit berusia 2-14 tahun atau pada usia sekolah.
"Maka hari ini kita kumpulkan seluruh kepala sekolah SD dan SMP negeri di Kota Bandung untuk mengingatkan mengenai hal itu," ujar Yana usai sosialisasi pencegahan dan penanggulangan DBD pada kepala sekolah SD/SMP Kota Bandung di Gedung Biofarma, Kota Bandung, Selasa (29/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hari ini kita ingatkan pada kepala sekolah supaya melakukan pencegahan dengan melakukan bersih-bersih di areal titik perkembangbiakan jentik," katanya.
Selain sosialisasi, Yana menjelaskan, pemerintah sudah menggelar pengasapan (fogging) di sekolah dan lingkungan warga. Ia berharap dengan langkah seperti itu DBD tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Bandung seperti daerah lainnya.
Kadinkes Kota Bandung Rita Verita mengatakan pemerintah tetap melaksanakan penanganan dan pencegahan agar tidak ada peningkatan kasus DBD.
"Kita sudah sebar surat edaran ke Puskesmas untuk disampaikan ke kewilayahaan bahwa harus ditingkatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus dan fogging," ujarnya.
Selain itu pemerintah telah meminta kepada seluruh rumah sakit, termasuk milik swasta, agar menangani secara serius dan tidak membedakan pasien yang diduga terkena DBD.
"Semua rumah sakit sudah kita minta untuk siap, baik milik pemerintah atau swasta. Kami minta semua rumah sakit untuk menampung jika ada kasus DBD," kata Rita. (tro/bbn)











































