.webp)
Sampah plastik menjadi salah satu isu yang kini kian ramai diperbincangkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini mengingat ada lebih dari 150 juta ton plastik di samudera dan setiap tahunnya sekitar 8 juta ton plastik mengalir ke laut berdasarkan data yang dirilis oleh World Economic Forum.
Isu ini pun sempat menggemparkan Tanah Air, terlebih saat seekor paus ditemukan terdampar di Wakatobi pada November 2018 lalu. Bagaimana tidak, dalam perut paus tersebut terdapat 6 kg sampah plastik yang sekaligus menunjukkan betapa parahnya masalah sampah di Indonesia.
Berbagai pihak pun berusaha membuat gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik yang berakibat pada pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah gerakan sosial #BhayPlastik yang diinisiasi oleh Telkomsel.
 Officer Youth and Community Tactical Jateng & DIY, Nanang Kuswoyo membuka jalannya kegiatan social movement #BhayPlastik di Gor Tri Lomba Juang Semarang (Foto: dok. Telkomsel) |
Kegiatan yang digelar di Gor Tri Lomba Juang, Semarang, Minggu (27/1) ini dihadiri oleh berbagai komunitas peduli lingkungan seperti Sampah Muda, Seangle Semarang, Earth Hour Semarang, dan Bank Sampah Lestari Magenta. Acara ini juga dimeriahkan dengan hadirnya Sheryl Sheinafia, salah satu penyanyi yang digandeng oleh Telkomsel untuk turut menggalakan kampanye gerakan peduli lingkungan ini.
"Kami percaya bahwa perubahan yang besar dapat dimulai dari sebuah aksi yang sederhana. Melalui #BhayPlastik, Telkomsel ingin memberikan perubahan besar bagi lingkungan dengan mengajak semua orang untuk mulai mengubah kebiasaan sehari-hari dalam penggunaan plastik," ujar General Manager Sales Region Jateng & DIY, Retno Wardani dalam keterangan tertulis.
Melalui tagar #BhayPlastik di media sosial, Telkomsel mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk turut ambil bagian dengan membagikan pengalaman dalam melakukan gerakan mengurangi pemakaian sampah. Semua orang dapat berpartisipasi dengan melakukan aksi sederhana seperti mendaur ulang plastik bekas menjadi barang bermanfaat, dan mengganti penggunaan plastik sekali pakai seperti gelas/botol,tas, serta sedotan plastik dengan tumbler, tote bag, dan stainless straw, dan lainnya.
 Komunitas Peduli Lingkungan Seangle, Bank Sampah, Sampah Pemuda dan Earth Hour meramaikan Trash Run di kota Semarang (Foto: dok. Telkomsel) |
Kampanye #BhayPlastik ini diawali degan kegiatan Trash Run, yakni lari santai yang dilakukan sembari mengambil sampah dari Jl. Tri Lomba Juang menuju Jl.Mentri Supeno, Jl. Pahlawan, Jl Pandanaran dan kembali lagi ke Gor Tri Lomba Juang. Aktivitas ini bertujuan untuk memberikan contoh kepada masyarakat sekitar bahwa semua orang bisa berkontribusi dalam gerakan peduli lingkungan dengan segala aktivitas yang dilakukan.
Selain itu, ada juga Plastalk yang merupakan kegiatan edukasi mengenai bahaya sampah plastik dan cara mengubah plastik bekas menjadi karya yang berguna dan bernilai ekonomis. Festival ini kemudian ditutup dengan kegiatan Plastic Police. Peserta pun dapat ikut memberikan totebag gratis kepada konsumen yang datang ke convenience store untuk digunakan sebagai pengganti kantong plastik belanja.
Demi mengajak lebih banyak lagi masyarakat untuk terlibat dalam gerakan sosial #BhayPlastik, kegiatan serupa juga diadakan di 10 kota lainnya, yakni Medan, Pekanbaru, Lampung, Serang, Bogor, Cirebon, Malang, Balikpapan, Makassar, dan Manado.
Dapatkan informasi terkini tentang kegiatan sosial #BhayPlastik dengan mem-follow Instagram @Telkomsel dan mengunjungi situs resminya di sini. Jangan lupa juga untuk post aksimu dengan tagar #BhayPlastik dan follow @Telkomsel di media sosialmu. Yuk, mulai berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik!
