"Di sebelah kanan rumah korban memang ada genangan air setinggi satu meter. Bahkan rumah tetangga korban yang berada di samping juga kemasukan air. Faisal hilang dari rumah, setelah dicari oleh warga sekitar pukul 09.15 diketemukan di kebun pisang samping rumah," kata Bibi korban, Zuafah (43).
Hal ini disampaikan Zaufah kepada wartawan di rumah korban di Dukuh Barisan, Desa Jati Wetan, RT 01 RW 3, Kecamatan Jati, Kudus, Senin (28/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan kedua orang tua korban masih beraktivitas di dalam rumah. Namun ternyata Faisal keluar rumah melalui pintu samping, di mana rumah tersebut sudah dikepung air setinggi satu meter.
Dia menduga korban melompat pagar pintu rumah yang dibuat orang tuanya.
Diwawancara di rumah duka, Kapolres Kudus AKBP Saptono, menjelaskan mengimbau agar warga menjaga anak-anak lebih hati-hati saat banjir. "Agar anak-anak dijaga kewaspadaannya. Saat ini banjir masih tinggi," kata Saptono kepada wartawan.
Polisi berharap masyarakat juga menjaga kesehatan. Dia memastikan semua Puskesmas bersiaga. Kamtibmas saat ini juga telah siap antisipasi di lapangan. Dia meminta masyarakat melaporkan jika terjadi luapan banjir.
"Barang berharga dibawa saat mengungsi, sehingga rumah yang ditinggalkan sudah tidak ada barang berharga," tutur Saptono.
Camat Jati Andreas menambahkan, sampai sore ini pukul 15.00 WIB, data pengungsi di Balai Desa Jati Wetan, jumlahnya 41 KK.
"Ada 41 KK terdiri 138 jiwa, terdiri dari laki-laki 74 orang dan 64 perempuan. Lansia tiga orang, anak 41 orang, dan bayi dua orang," kata Andreas melalui pesan singkat kepada detikcom sore tadi. (sip/sip)