Kepala PPN Kejawanan Imas Masriah mengatakan saat ini tak semua nelayan berkapal dengan kapasitas 30 gross ton (gt) berlayar. Sejak Desember lalu, lanjut dia, jumlah kapal yang berlayar dari PPN Kejawanan mengalami penurunan.
"Karena ini sedang musim baratan. Cuacanya buruk, tinggi gelombang dari 1,5 meter sampai 2,5 meter di laut Jawa. Pas cuaca seperti ini, paling 20 kapal yang berlayar," ucap Imas saat ditemui detikcom di PPN Kejawanan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (28/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perununan dari 30 persen sampai 50 persen. Kalau untuk jumlah secara kesulurahannya itu ada 187 kapal di PPN Kejawanan," katanya.
Pihaknya tengah gencar mengimbau kepada nelayan dan pemilik kapal terkait cuaca yang saat ini melanda perairan Indonesia. Saat cuaca buruk, lanjut Imas, sejumlah pemilik kapal dan nelayan memilih memanfaatkan waktunya untuk memperbaiki kapal ketimbang melaut.
"Kemungkinan cuaca buruk ini sampai Februari. Kita selalu mengimbau, karena kita tidak bisa melarang. Mereka juga sudah tahu antisipasinya," katanya.
Di tempat yang sama, Jayadi (46) salah seorang ABK mengatakan saat ini cuaca sedang tak bersahabat. Terakhir kali ia melaut pada Oktober lalu. Jayadi pun kerap mampir ke pulau-pulau kecil untuk berlindung lantaran diterjang cuaca buruk.
"Barangkat Oktober, awal Januari pulang. Mencari cumi-cumi, tenggiri dan lainnya di sekitar Kalimatan. Sempat berlindung beberapa kali karena cuaca buruk. Rencana Maret nanti berangkat lagi," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini