"Jadi menurut informasi yang kami terima dari Pak Slamet (Kepala Kantor Pos Depok),yang sudah terdistribusi 382 (paket) dan belum terdistribusi 18 paket," kata Koordinator Divisi Pencegahan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kota Depok, Dede Slamet saat dihubungi wartawan, Senin (28/1/2019).
Dede mengatakan, paket tersebut tiba di kantor pos Depok sejak Rabu (23/1) lalu. Baru pada Jumat (25/1), tabloid tersebut tersebar ke 6 masjid di Depok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tabloid ini ditemukan tersebar di Depok itu di Cipayung, Bojongsari, Beji, Pancoran Mas, Cimanggis, Tapos. Hari Jumat (25/1/2019) baru mulai ada DKM masjid-masjid yang menerima tabloid tersebut," sambungnya.
Tidak ada nama pengirim maupun alamat yang jelas pada paket tersebut. Si pengirim hanya menuliskan 'SIP: Redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati, Bekasi' pada amplop berwarna cokelat tersebut.
"Menurut kantor pos, stempel yang ada di amplop cokelat artinya dikirim dari kantor pos Jakarta Selatan, dibayar di sana biaya posnya," ungkapnya.
Dede mengimbau masyarakat untuk melapor jika menemukan ada tabloid tersebut. "Tabloid itu berpotensi menimbulkan perpecahan. Kalau ada ditemukan kami minta untuk tidak disebarluaskan," imbuhnya.
Tidak hanya di Depok, tabloid 'Indonesia Barokah' ini tersebar masif di sebagian wilayah Jawa sejak beberapa pekan terakhir. Bawaslu Kota Depok sendiri sudah menelusurinya hingga ke pondok pesantren.
Saksikan juga video Jokowi Kepo Sama Tabloid 'Indonesia Barokah':
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini