Tokoh Muhammadiyah Sesalkan Pernyataan Said Aqil Soal Imam-Khatib Harus NU

Tokoh Muhammadiyah Sesalkan Pernyataan Said Aqil Soal Imam-Khatib Harus NU

Rina Atriana - detikNews
Senin, 28 Jan 2019 10:33 WIB
Anwar Abbas (Edo-detikcom)
Jakarta - Tokoh Muhammadiyah Anwar Abbas menyesalkan pernyataan Ketum PBNU Said Aqil Sirodj mengenai imam masjid hingga khatib harus dari NU jika tidak maka salah semua. Menurut Anwar, pernyataan tersebut tak mencerminkan akal sehat.

"Imbauan terhadap Said Aqil Sirodj untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan umat. Pernyataan KH Said Aqil Sirodj yang menyatakan bahwa imam masjid, khatib, KUA, menteri agama, harus dari NU kalau dipegang selain NU salah semua, jelas sangat kita sesalkan," ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (28/1/2019).

"Pernyataan ini jelas tidak mencerminkan akal sehat. Saya yakin pernyataan ini adalah pernyataan dan sikap pribadi dari Said Aqil Sirodj dan bukanlah sikap dari NU. Karena kalau ini juga menjadi sikap NU maka negeri ini akan ada dalam bahaya," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar Abbas pun meminta Said Aqil menarik ucapannya karena mengancam persatuan dan kesatuan umat. Anwar pun mencontohkan bagaimana mantan Waketum PBNU Slamet Effendi Yusuf yang aktif di MUI sangat menjunjung tinggi persatuan.

"MUI kata beliau tidak boleh hanya diisi oleh satu dua ormas saja tapi dia harus mencerminkan kebhinnekaan umat. Kita harus usahakan agar elemen-elemen umat terwakili dalam MUI ini. Oleh karena itu dalam melengkapi pengurus-pengurus MUI terutama untuk komisi-komisi badan dan lembaga yang ada di MUI," tutur Anwar,

Menurut Anwar, apa yang disampaikan Said Aqil adalah untuk mengambil semua jabatan untuk NU. Dia kemudian menyebutkan banyaknya pejabat NU di Kemenag hingga jabatan rektor-rektor.

"Dan apa yang dia katakan itu tampaknya bukanlah keseleo lidah tapi sudah beliau kerjakan dan itu terlihat dari komposisi pejabat yang ada di Kementrian Agama. Saat ini di Kemenag tidak ada satupun orang Muhammadiyah di eselon satu dan dua semuanya nyaris dari NU," jelas Anwar.

"Begitu juga rektor-rektor uin dan IAIN semuanya nyaris dari NU. Baikkah ini? Jawabnya adalah tidak dan skenario ini harus dihentikan kalau anak-anak bangsa ini masih mau negeri ini aman damai dan tentram," tuturnya.


Di akhir pernyataannya, Anwar meminta Said Aqil untuk meminta maaf kepada Umat Islam. Anwar yakin apa yang disampaikan Said Aqil bukanlah sikap NU.

"Saya meminta saudara Said Aqil Sirodj untuk meminta maaf kepada umat Islam karena saya yakin dan percaya itu bukan sikap NU karena yang saya sendiri menjadi sekjen MUI bukanlah keinginan saya tapi adalah keinginan dari saudara Slamet Effendi Yusuf Waketum PBNU waktu itu," tuturnya.

Ketum PBNU Said Aqil Sirodj sempat membahas soal imam masjid hingga pengurus Kantor Urusan Agama (KUA) seharusnya dari NU. Menurutnya, jika bukan NU, maka salah semua.

Pernyataan tersebut disampaikan Said Aqil di tengah-tengah massa acara harlah ke-73 Muslimat NU di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (27/1). Said Aqil ingin para kader NU berperan di segala bidang.

"Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua," ujar Said Aqil disambut tepuk tangan muslimat NU yang hadir.

Said mengatakan selama ini kader NU memang telah berperan banyak di tengah masyarakat. Namun ada satu peran yang belum dilakukan, yakni syuhudan syiayah atau peran politik.

"Peran ekonomi, peran kesejahteraan, peran kesehatan, peran sosial, peran masyarakatan. Muslimat sudah berperan. Koperasi-koperasi, bisnis perdagangan, yang belum satu, syuhudan syiayah, peran politik. Maka tahun 2019 harus menang. Supaya NU berperan syuhudan syiayah," tuturnya.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menjelaskan mengenai maksud pernyataan Said Aqil tersebut. Menurut Helmy, itu hanya disampaikan dalam konteks internal.

"Yang disampaikan Pak Said itu kan di internal acara NU, jadi kepada para kader NU, kalian semua harus menguasai urusan-urusan yang masalah agama," kata Helmy saat dihubungi detikcom, Minggu (27/1).

"Karena kalau tidak diserahkan kepada ahlinya, ya, salah semua. Suruh ngimamin salat, makhrajnya apanya tidak beres. Sudahlah kalian kader NU kalau tidak NU salah semua, pernyataan itu untuk memompa para kader NU. Itu hal yang biasa," jelasnya. (rna/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads