Kejadian pertama yaitu banjir antara stasiun Batang-Ujungnegoro KM 76+1/8. Genangan air terjadi pada pukul 00.02 WIB mencapai 50 cm dari kop rel yang artinya tidak bisa dilalui karena sudah melampaui batas.
"Jalur KA terendam air sedalam 50 cm di atas kop rel dan jam 02.28 jalur hilir ada gogosan km 76+2/4 , 4 titik panjang kurang lebih 4 meter," kata Humas PT KAI Daop 4, Krisbiantoro dalam keterangan persnya, Minggu (27/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dari Timur ada KA Parcel berhenti di Stasiun Kuripan lambat 153 menit, KA Kertajaya di Stasiun Weleri terlambat 151 menit, KA Matarmaja di Stasiun Kalibodri terlambat 120 menit, dan KA Majapahit di stasiun Semarang Tawang terlambat 70 menit.
Krisbiantoro menjelaskan, Direktur Operasional PT KAI Slamet Suseno kemudian menginstruksikan para petugas untuk segera memberi tahu penumpang yang terdampak. Selain itu rute kereta juga dialihkan.
"Dialihkan rutenya dengan 'jalan memutar' melalui Tegal, Purwokerto, Jogja, Solo, Kedungjati, Brumbung, Semarang dan sebaliknya," jelasnya.
Genangan air sudah makin turun dan dari update pantauan pukul 04.39 tinggi genangan tersisa 5 cm di atas kop rel.
Selain itu terjadi juga longsor pada pukul 03.30 WIB di KM 54+3/4 petak Jalan Kuripan-Plabuan dan menutupi jalur kereta api sepanjang 20 m, lebar 5 m, tinggi 1,5 m. Penanganannya membutuh waktu empat jam.
Perkembangan terbaru pada KM 54+400 jalur hulu dapat dilalui dengan kecepatan 5 km per jam, KM 71 jalur hulu dapat dilalui 40 km per jam, KM 76 jalur hulu ditingkatkan menjadi 60 km per jam, sedangkan km 76 jalur hilir masih proses perbaikan gogosan.
"KA Semarang-Tegal bisa tetap beroperasi, hanya pada petak jalan antara Stasiun Ujungnegoro-Batang dan Stasiun Kuripan-Plabuhan menggunakan satu jalur saja," jelas Krisbiantoro. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini