6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya

6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya

Niken Widya Yunita - detikNews
Jumat, 25 Jan 2019 18:18 WIB
6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Quraish Shihab didatangi Presiden Jokowi di pondok pesantrennya yakni Pondok Pesantren Bayt Alquran. Ada beberapa fakta tentang Quraish Shihab. Simak berikut ini.

Quraish Shihab lahir di Rappang, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, pada 16 Februari 1944. Dia merupakan cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Alquran dan mantan menteri agama pada Kabinet Pembangunan VII.

Quraish Shihab berasal dari keluarga keturunan Arab Quraisy-Bugis yang terpelajar. Ayahnya, Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 6 fakta Quraish Shihab.

1. Ayah Najwa Shihab

6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya (Foto: Daniel Ngantung/Wolipop)


Quraish Shihab menikah dengan Fatmawati Assegaf. Dia memiliki 5 anak, salah satunya yakni presenter kondang Najwa Shihab. Najwa yang merupakan mantan pembawa acara berita di stasiun televisi ini merupakan putri kedua Quraish Shihab.

2. Tepis Tuduhan Syiah

Secara blak-blakan, Quraish menjelaskan bahwa dirinya buka syiah. Dia mengatakan itu saat tanya jawab dengan anaknya, Najwa Shihab.

Tanya jawab tersebut disiarkan secara langsung melalui Facebook pada fanpage Najwa Shihab. Hal itu dilakukan 4 hari usai pelaksanaan salat Idul Fitri 1438 H.

"Suatu ketika mereka akan sadar bahwa saya, salah satu tuduhan bahwa saya bukan Syiah. Saya tidak berkata saya bukan Syiah karena beranggapan bahwa Syiah itu keluar dari Islam," kata Quraish Shihab.

"Syiah itu bermacam-macam, tetapi apa yang banyak sekarang terjadi di Iran, di Irak, di Yaman, dan sebagainya itu memang berbeda dengan Ahlu Sunna Waljama'a, tetapi tidak menjadikan mereka keluar dari Islam," imbuhnya.

"Banyak orang yang menuduh Syiah itu, misalnya dengan berkata saya Syiah, padahal dia tidak tahu Syiah. Dia tidak tahu apa yang membedakan seorang Sunni dan seorang Syiah," tuturnya.

"Seorang yang mencintai kata-kaya Syekh Abdel-Halim Mahmoud, Grand Syekh Al Azhar, maha guru yang dinamai Al Ghazali abad 20. Beliau berkata, seorang yang lebih mencintai Ali bin Abi Thalib daripada Abu Bakar, itu belum tentu Syiah," ucap Quraish Shihab.

"Syiah itu adalah yang mengakui bahwa Nabi menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah, bukan Abu Bakar. Itu Syiah dan saya tidak seperti itu," terang Quraish Shihab.

3. Soal Jilbab

Quraish Shihab merupakan ulama yang moderat. Dia tidak mengharuskan anak-anak perempuannya mengenakan jilbab atau hijab.

Dalam buku Cahaya, Cinta, dan Canda Quraish Shihab yang diterbitkan Lentera Hati pada 2015, Quraish mengatakan, "Sampai saat ini saya tidak punya pendapat soal jilbab. Itulah pendapat saya." Najwa Shihab tidak mengenakan jilbab. Meski demikian, ada anak Quraish Shihab yang memakai jilbab yakni Najeela Shihab.
4. Pendidikan

Quraish Shihab mulai pertama nyantri saat dikirim ke kota Malang di Pondok Pesantren Darul Hadis Al-Faqihiyah, pada tahun 1956. Karena ketekunannya belajar di pesantren, 2 tahun berikutnya ia sudah mahir berbahasa Arab.

Quraish dan adiknya Alwi Shihab lantas dikirim ke Al-Azhar Cairo melalui beasiswa dari Provinsi Sulawesi, pada tahun 1958. Keduanya diterima di kelas dua I'dadiyah Al Azhar sampai menyelasaikan tsanawiyah Al Azhar.

Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC. Dua tahun kemudian, Quraish Shihab berhasil meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama.

Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mendalami studi tafsir, pada 1980 Quraish Shihab kembali menuntut ilmu ke almamaternya, Al-Azhar Cairo, mengambil spesialisasi dalam studi tafsir Alquran. Ia hanya memerlukan waktu dua tahun untuk meraih gelar doktor dalam bidang ini.

5. Jabatan Penting

Quraish Shihab merupakan rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996 dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan pada awal tahun 1998.

Kemudian dia diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap negara Republik Djibouti berkedudukan di Kairo.

Nama Quraish Shihab juga masuk dalam daftar '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. Dalam situs themuslim500.com namanya tertuang berkat jasa-jasanya dalam mengembangkan ilmu keislaman dalam beragam kegiatan. Karya dengan konteks yang aktual serta bahasa yang mudah dipahami, namanya melesat sebagai akademisi yang progresif mengembangkan ilmu Alquran.

6. Dikunjungi Jokowi

6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya6 Fakta Quraish Shihab yang Dikunjungi Jokowi di Pesantrennya (Foto: Dok. ANTARA Foto/Puspa Perwitasari)


Terbaru, Quraish Shihab dikunjungi Jokowi di Pondok Pesantren Bayt Alquran, Tangerang Selatan, tadi pagi. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup. Dalam momen ini, Jokowi sempat memayungi Quraish Shihab.

Di kesempatan ini, Quraish Shihab menekankan Pusat Studi Alquran di Ponpes menitikberatkan pada Islam yang moderat. Quraish Shihab mengatakan, Jokowi menyambut baik masukan yang diberikan.



Saksikan juga video 'Temui Quraish Shihab, Jokowi Bahas Islam Moderat':

[Gambas:Video 20detik]

(nwy/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads