Sulsel Dilanda Banjir Besar, Sekolah Diliburkan

Sulsel Dilanda Banjir Besar, Sekolah Diliburkan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 25 Jan 2019 09:22 WIB
Foto: Dok Relawan BNPB dan BPBD
Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Makassar untuk meliburkan sementara siswa dan guru yang sekolahnya terendam banjir.

"Kriterianya jelas, terendam air. Guru-guru dan siswa diliburkan sementara sampai keadaan membaik dan cuaca normal kembali," tuturnya sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat (25/1/2019).

Hal itu ia sampaikan di sela kunjungan ke posko pengungsian Blok 8 Perumnas Antang, Makassar, Kamis (24/1) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Sulsel selama beberapa hari, beberapa sekolah terendam air, termasuk sekolah anak sang Wali Kota. Banyak guru yang tidak hadir karena tinggal di daerah terdampak banjir di Kabupaten Gowa, Sulsel.

"Anak saya ada sekolah di swasta, banyak guru-guru tidak datang karena tinggal di Gowa, tenggelam rumahnya. Kenapa saya lakukan itu, karena mencegah, sebab kemarin saya agak tegang tentang bukaan air di Bendungan Bili-bili," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini mengemukakan, kalau sampai lewat ambang batasan maksimum debit air di bendungan tersebut melebihi 100 elevansi, telah disiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan truk serta mobil pemadam kebakaran untuk melakukan evakuasi. Perihal pihak sekolah, tentu saja tidak ada yang mengurusi siswa-siswinya bila terjadi apa-apa, sehingga langkah yang ditempuh adalah mengembalikan murid ke rumah masing-masing.

"Biar orang tuanya mengurusi anak-anaknya, kita tidak mau ambil risiko. Tetap kita harus standby karena hujan belum reda untuk langkah antisipasi," tambahnya.

Berdasarkan data, sekolah yang terendam banjir di Makassar adalah SMPN 19 di Jalan Tamangapa Raya III, beberapa sekolah dasar di wilayah sekitar Kecamatan Manggala, termasuk daerah terdampak di Kecamatan Biringkanaya. Bagi siswa yang rumahnya terdampak banjir tidak diharuskan bersekolah sementara waktu.

Sebelumnya, Kadis Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo menyampaikan sekolah yang terdampak banjir dan tanah longsor diliburkan sementara. Dari laporan hasil pantauan di lapangan, banyak fasilitas sekolah tidak bisa digunakan karena dalam kondisi banjir, kelas terendam, akses ke sekolah terputus, dan mebeler sekolah mengapung.

"Untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu hal yang bisa merugikan anak didik kita. Fasilitas sekolah tentu lumpuh dengan kondisi seperti ini, maka diliburkan. Bagi sekolah yang tidak terkena bencana diharapkan tetap melakukan aktivitas seperti biasa," katanya.

Tidak hanya sejumlah sekolah yang terendam air, dilaporkan beberapa SMK terkena dampak longsor di Kabupaten Jeneponto, yakni SMKN 1 Jeneponto dan SMKN 6 Jeneponto. Untuk sekolah yang terendam banjir di Sulsel berjumlah 32 sekolah, masing-masing di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Jeneponto.



Simak Juga 'Kepala BNPB: Pemerintah dan Warga Harus Komit Atasi Banjir Sulsel':

[Gambas:Video 20detik]


(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads