Komisioner Bawaslu Banten Bidang Pengawasan Nuryati Solapari mengatakan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Pos untuk menghentikan pengiriman. Pagi tadi saja, katanya ada 10 paket yang isinya 1.000 eksemplar yang belum dikirim untuk ke Kecamatan Cikande, Kopo, Padarincang, dan beberapa wilayah lain di Serang
"Menginstruksikan kepada seluruh Bawaslu di kabupaten dan kota untuk segera berkoordinasi di wilayah masing-masing terkait penyebaran tabloid tersebut," kata Nuryati kepada wartawan di Serang, Kamis (24/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi memang sudah ada pengiriman ke beberapa wilayah. Ia meminta sisa tabloid ditahan.
Selain tindakan preventif, pihaknya sedang merumuskan bersama Gakkumdu tentang langkah berikutnya.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Bawaslu RI yang sedang melakukan kajian terhadap permasalahan ini," ujarnya.
Tabloid ini di Kota Serang dikirim aktivis dan peserta alumni Aksi 212. Salah satunya ke pengasuh Ponpes Al Islam Enting Abdul Karim. Ia memandang bahwa penyebaran tabloid ini sebagai strategi pemenangan salah satu calon presiden. Ia membantah bila dikatakan Aksi 212 adalah sebuah gerakan politik.
"Memang iya, rata-rata ke peserta aksi 212. Saya melihat ada pendiskreditan penggagas dan peserta 212. Baik itu yang aksi pertama maupun yang reuni," kata Enting, yang juga penasihat PA 212 Banten, kepada wartawan.
Selain di Pesantren Al Islam, tabloid tersebar di Pesantren Darussalam Pipitan, Pesantren Al Mubarok, dan Pesantren Al Bantani milik Kiai Sodikin.
Saksikan juga video 'Geger Tabloid Indonesia Barokah yang Tersebar di Berbagai Daerah':